CERITA RAKYAT LUBUK EMAS : KAJIAN STRUKTUR LEVI-STRAUSS

Dessi Andriyanti, Amnur Rifai Dewirsyah

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebudayaan nias dalam Cerita Rakyat Lubuk Emas dengan menggunakan kajian Strukturalisme Levi-Strauss guna untuk menguak mitos-mitos yang terdapat dalam cerita tersebut. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang merupakan sebuah metode penelitian yang memanfaatkan data kualitatif . Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang di teliti. Penelitian Struktur Levi-Strauss dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pertama, melalui pemahaman-pemahaman teori Struktur Levi-Strauss yang dianalisis terhadap suatu karya sastra. Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek peneleitian, kemudian di tentukan oleh teori-teori Struktur Levi-Strauss yang di anggap relevan untuk di analisis. Sumber data pada penelitian ini yakni Cerita Rakyat Lubuk Emas yang berasal dari Nias menggunakan kajian Strukturalisme Levi-Strauss. Seperti yang peneliti ketahui Strukturalisme Levi-Strauss merupakan salah satu paradigma dalam antropologi yang memudahkan kita mengungkapkan berbagai fenomena budaya yang terjadi dan di ekpresikan oleh berbagai suku pemilik kebudayaan, termasuk juga seni dalam budaya. Budaya yang terdapat pada Cerita Rakyat Lubuk Emas adalah kebudayaan Nias. Dalam cerita Rakyat Lubuk Emas terdapat mytheme yang menghubungkan sejarah cerita dengan mitos kebudayaan yang terdapat dalam suku Nias yaitu terdapat perbedaan tingkat dalam perkawinan. Menurut sejarah, terdapat suatu kerajaan yang dipimpin oleh Raja Simargolang. Raja simargolang memiliki anak perempuan yang bernama Puteri Sri Pandan. Konon, Puteri Sri Pandan bunuh diri karena hubungannya dengan Hatoban tidak direstui oleh Raja Simargolang, yang tak lain Hatoban adalah prajurit di istana, kemudian Puteri Sri Pandan di paksa oleh Ayahanda nya untuk dijodohkan oleh Kerajaan Aceh. Mitosnya, di sebut Lubuk Emas karena pada saat Puteri Sri Pandan terjun ke lubuk ia membawa serta emas yang di bawanya dari istana.

Keywords


Strukturalisme Levi-Strauss, Cerita Rakyat Lubuk Emas, Mitos, Nalar, Bahasa, Kebudayaan Suku Nias

Full Text:

PDF

References


Afianto, H.2018. Analisis Strukturalisme Levi-Strauss dalam Cerita Rakyat Tundung Mediyun: sebagai Alternatif Baru Sumber Sejarah. Candrasangkala.Vol 4 No.2 tahun 2018 Jurnal diakses pada tanggal 5 Mei 2021 Ahimsa, H.S. 2001. Strukturalisme Levi-Straus.Yogyakarta: Galang Press Hafzhan, Khusnul. 2020. Kepribadian Tokoh Novel Kembara Rindu Karya Habiburrahman El Shirazy : Kajian Psikologi Sastra. Skripsi. Medan: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Komandoko, Gamal. 2017. Koleksi Terbaik Cerita Rakyat Nusantara 34 Provinsi. Yogyakarta: PT BUKU SERU Putra Ahimsa, H.S. 2012. Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Kepel Press Saebani, B.A. 2008. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Ceria Sugiyono.2019. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta Cv Suhartono, Bambang Yulianto & Anas Ahmadi. 2010. Cerita Rakyat di Pulau Mandangin: Kajian Struktural Antropologi Claude Levi-Strauss. Korespondensi.Vol 23 No 4 tahun 2010 Jurnal diakses pada tanggal 7 Agustus 2021.

Wiradnyana, Ketut. 2010. Legitimasi Kekuasaan pada Budaya Nias: Paduan Penelitian Arkeologi dan Antropologi. DKI Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia




DOI: https://doi.org/10.30596/jpbsi.v3i2.11521

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Bahterasia: Scientific Journal of Indonesian Language and Literature Education is abstracting & indexing in the following databases: