KEARIFAN DALAM BAHASA : SEBUAH TINJAUAN PRAGMATIS TERHADAP PROFIL KEBAHASAAN MEDIA MASSA PADA ERA KEBEBASAN PERS

Juniati Panjaitan

Abstract


Dengan bergulirnya era kebebasan berbicara di Indonesia, bahasa sebagai instrumen komunikasi menjadi pilar penting dalam membangun etika berbicara. Pada era reformasi, memori yang lekat pada masyarakat adalah peristiwa-peristiwa yang hampir tidak terkendali. Memori itu kemudian direpresentasikan melalui bahasa dalam wacana yang berbunyi Reformasi yang kebablasan. Ketika berkomunikasi, seorang penutur harus memperhatkan prinsip kualitas. Artinya, jika seseorang menyampaikan informasi kepada orang lain, informasi yang disampaikan harus didukung dengan data. Prinsip kuantitas, artinya kerika berkomunikasi dengan orang lain, yang dikomunikasikan harus sesuai dengan yang diperlukan, tidak lebih dan tidak kurang. Prinsip relevansi, artinya ketika berkomunikasi yang dibicarakan harus relevan atau berkaitan dengan yang dsedang dibicarakan dengan mitra tutur. Dan, yang terakhir adalah prinsip cara, artinya ketika berkomunikasi dengan orang lain di samping harus ada masalah yang dibicarakan juga harus memperhatikan cara menyampaikan. Kata Kunci: Inter-semiotik, Reformasi, Kesantunan, Prinsip Kualitas.

References


Abrar, Ana Nadhya. 1997. Bila Fenomena Jurnalisme Direfleksikan. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Aitchison, Jean. 1990. Words in the Mind: An Introduction to the Mental Lexicon.

Cambridge: BasilBlackwell.

Barthes, Roland. 1967. Elements of Semiology. London: Jonathan Cape, Ltd.

Bertens. K. 1999. Sejarah Filsafat Yunani. (rev. ed.). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

............ 2001. Etika. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Brown, Gillian and George Yule. 1989. Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge

University Press.




DOI: https://doi.org/10.30596/bahterasia.v2i1.6571

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Bahterasia: Scientific Journal of Indonesian Language and Literature Education is abstracting & indexing in the following databases: