Penggunaan Pelembab pada Dermatitis Atopik Anak

Riri Arisanty Safrin Lubis

Abstract


Pendahuluan: Dermatitis atopik (DA) merupakan salah satu istilah yang banyak dipakai untuk menggambarkan bentuk kelainan kulit yang sering terjadi. Dermatitis atopik terjadi pada 15% populasi anak-anak dan berkaitan erat dengan tingginya kadar IgE. Data insidensi dan prevalensi DA pada anak belum dilaporkan secara resmi. Tetapi di Indonesia pada tahun 2000 ditemukan 23,67% kasus baru DA anak dari 611 kasus baru penyakit kulit lainnya. Manifestasi lesi DA dapat bertambah parah pada kondisi cuaca dingin dan kering. Pada DA terjadi gangguan fungsi sawar kulit akibat gangguan fungsi keringat, terjadinya Trans Epidermal Water Lost (TEWL) dan perubahan lemak kulit. Penatalaksanaan DA berupa pemberian pengobatan yang bersifat sistemik mupun pengobatan yang bersifat topikal. Salah satu terapi pada pasien DA bertujuan untuk mengatasi kekeringan kulit. Pemberian pelembab diharapkan dapat mengatasi kekeringan kulit yang terjadi sehingga dapat mengurangi keluhan dan komplikasi kulit yang biasa terjadi.

Kesimpulan: Dermatitis atopik (DA) merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kulit gatal dan kulit kering (xerosis) yang biasanya menyerang usia bayi dan anak. Perubahan struktur korneosit dan lemak interseluler menyebabkan penigkatan TEWL sehingga kulit penderita dermatitis atopik menjadi kering. Pemberian pelembab pada DA bertujuan untuk mengembalikan kadar air menjadi normal kembali. Penggunaan pelembab pada DA dapat meningkatkan sawar kulit, mengurangi TEWL dan dapat mengurangi rasa gatal.


Keywords


Dermatitis atopi, Pelembab

References


Leung DYM, Eichenfield Lf, Boguniewicz M. Atopic Dermatitis. In: Wolf K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, editors. Fitzpatrick's dermatology in general medicine Mc Graw-Hill Incorporation 2008. p. 146-58.

Seaki H, Furukawa MFF, Hide M, Ohtsuki M, Katayama I, Sasaki R, et al. Guidelines for management of atopic dermatitis. J dermatol. 2009;36:563-77.

Abramovits W. A clinician's paradigm in the treatment of atopic dermatitis. J Am Acad Dermatol. 2005;53:70-7.

Dahlan NH. Pengaruh pemberian pelembab terhadap perbaikan sawar kulit pada dermatitis atopik anak. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2011.

Buraczewsksa I, Berne B, Lindberg M, Torma H, Lodent M. Changes in skin barrier function following long-term treatment with moisturizers, a randomized controlled trial. Br J Dermatol. 2007;156:492-8.

Wiren K, Nohlgard C, Nyberg F. Treatment with a barrier-stregthening moisturizing cream delays relaps of atopic dermatitis: a prospective and randomized controlled clinical trial JEADV. 2009;23(1267-1272).

Chamlin SL, Kao J, Freiden IJ, Sheu MY, Fowler AJ, Fluhr JW, et al. Ceramide-dominant barrier repair lipids alleviate childhood atopic dermatitis: Changes in barrier function provide a sensitive indicator of disease activity. J Am Acad Dermatol. 2002;47:198-208.

Bissonnette R, Maari C, Provost N, Bolduc C, Nigen S, Roudier A, et al. A double-blind study of tolerance and efficacy of a new urea-containing moisturizer in patients with atopic dermatitis. J cos derm 2009;9:16-21.

Matsumoto T, Yuasa H, Kai r, Ueda H, Ogura S, Honda Y. Skin capacitance in normal and atopic infants , and effects of moisturizers on atopic skin. J dermatol. 2007;34:447-50.

Setyaningrum T, Hutomo M. Penggunaan pelembab pada dermatitis atopik. Berkala ilmu penyakit kulit dan kelamin. 2003;15(3):200-7.

Proksch E, Elias P. Epidermal barrier in atopic dermatitis. In: Bieber T, Leung D, editors. Atopic dermatitis. New York: Marcel Dekker; 2002.

Rawlings AV, Harding CR. Moisturization and skin barrier function. Dermatol Ther. 2004;17:43-8.

Kraft JN, Lynde CW. Moisturizers: What they are and a Practical approach to product selection. Skin Therapy Letter. 2010;5:1-13.

Loden M. The clinical benefit of moisturizers. JEADV. 2005;19:672-88.

Purwandhani E, Effendi EHF. Pelembab dan emolien untuk kelainan kulit pada bayi dan anak. MDVI. 2000;27(4):20-6.

Baumann L. Cosmetic in dermatology. In: Wolf K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, editors. Fitzpatrick's dermatology in general medicine Mc Graw-Hill Incorporation; 2008. p. 2357-61.

Draelos ZD. An evaluation of prescription device moisturizer. J cos derm. 2008;8:40-3.

Loden M. Do Moisturizer work? J cos derm. 2004;2:141-9.

Katoh N. Future perspective in the treatment of atopic dermatitis. J dermatol. 2009;36:367-76.

Hanifin JM, Cooper KD, Ho VC, Kang S, Krafchik BR, Morgolis DJ, et al. Guidelines of care for atopic dermatitis. J Am Acad Dermatol. 2004;50:391-404.

Szczepanowska J, Reich A, Szepietowski JC. Emmolients improve treatment results with topical corticosteroids in childhood atopic dermatitis: a randomized comparative study. Pediatr Allergy Immunol. 2008;19:614-8.

Ariana. Perbedaan efektivitas antara krim glukonolakton 8% dan krim urea 10% pada kulit kering atopik. Semarang: FK UNDIP Rs Dr. Kariadi Semarang; 2004.




DOI: https://doi.org/10.30596/jih.v1i3.6420

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 


Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Jln.Gedung Arca No. 53 Medan 20217
Telp/HP/Whatsapp: +62 8112570085, +62 857-6248-0974
Website : http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH/index
Email : implementahusada@umsu.ac.id