Perbandingan Tiga Metode Pendekatan Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) Di Pondok Pesantren

Deny Hermawan, Mhd Aldi Primasyukra, Mhd Fitra Zambak, Surya Hardi

Abstract


Abstrak Pertambahan penduduk dan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan konsumsi energi. Dalam sektor Pendidikan, penggunaan energi listrik menjadi kebutuhan pokok dan sangat penting. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) adalah istilah yang digunakan untuk mengetahui energi listrik yang digunakan pada bangunan atau gedung dengan membandingkan luas bangunan atau gedung. Penghitungan IKE dapat dilakukan dengan beberapa metode berdasarkan luas bangunan atau gedung dengan acuan waktu operasional, dengan acuan waktu pemakaian harian, dan berdasarkan ruang ber-AC dan tidak ber-AC. Penelitian IKE ini dilakukan di pondok pesantren yang memiliki asrama dengan daya listrik dari PLN sebesar 23kVA dan tarif golongan S2. Hasil perhitungan IKE pondok pesantren tersebut dengan metode berdasarkan luas bangunan atau gedung dengan acuan waktu operasional dan dengan acuan waktu pemakaian harian, memiliki nilai IKE dibawah dari batas bawah nilai standar IKE untuk kategori sekolah, dan berdasarkan ruangan ber-AC pondok pesantren, memiliki nilai IKE dengan kategori sangat efisien dan ruangan tidak ber-AC memiliki nilai IKE dengan kategori efisien.

Kata kunci : IKE, Sekolah, Acuan, Ekonomis, Rekomendasi

Abstract Energy consumption is increasing in line with the rate of economic growth and population growth. In the education sector, the use of electrical energy is a basic and very important need. Energy Use Intensity (EUI) is a term used to find out the electrical energy used in a building by comparing the area of the building. The EUI calculation can be done by several methods based on the area of the building with reference to operational time, or with reference to daily usage time, and based on Air-Conditioned and non-Air-Conditioned rooms. The EUI research was conducted in Islamic schools that have dormitories with 23 kVA of electricity from PLN at a rate of Gol S2. The results of the Islamic school analysis method based on the area of the building with reference to operational time and with reference to daily usage time, have an EUI value below the lower limit of the EUI standard value for the Islamic school category, and based on the air-conditioned room the Islamic school has an EUI criterion value of very efficient and Non-AC rooms have an efficient EUI criterion.

Keywords : IKE, School, Reference, Economic, Recommendation

Keywords


IKE, School, Reference, Economic, Recommendation

References


Bambang, P. (2014). Audit Energi Listrik Rumah Tinggal: Penghematan Energi Listrik. Jurnal TEDC Vol.8 No.2. Bandung: PolTek Bandung Fak Teknik Elektro.

ESDM. (2015). Audit Energi Iso 50001. Jakarta: ESDM.

ESDM. (2016). Permen-ESDM-No.-28-Tahun-2016 Tentang Daftar Tarif Listrik yang disediakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Jakarta: ESDM.

Mangantar Butarbutar dan Mulud Riyanto. (2018). Manajemen Sisi Beban dan Optimalisasi Tingkat Konsumsi Energi Di SMK Negeri 2 Pontianak. Magister T. Elektro Univ. Tanjung Pura Pontianak: Jurnal ELKHA Vol.10, No 1, Maret 2018.

Pergub (2012). Pergub DKI No.38 tahun 2012, Tentang Bangunan Gedung Hijau. Jakarta.

Prianto, E. (2007). Rumah Tropis Hemat Energi bentuk keperdulian Global Warming. Jurnal RIPTEK - Pemkot Semarang vol.1 no.1.

Prianto, E, dkk. (2016). Audit Energi pada Rumah Tinggal Berarsitektur Konvensional dan Modern. Jurnal PPKM II. ISSN:2354-869X.

SNI. (2000). SNI 03-6196-2000 - Prosedur audit energi pada bagunan gedung. Jakarta: BSN

Suharto. (2016). Analisis Penghematan Energi Listrik Pada Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soedarso Pontianak Ditinjau Dari Desain Instalasi. Magister T. Elektro Univ. Tanjung Pura Pontianak: Jurnal ELKHA Vol.8, No 1, Maret 2016.

Wiyono, G. (2016). Prosedur Audit Energi Listrik. Dokumen presentasi. Yogyakarta: UNY Fak Pendidikan Teknik Elektro.




DOI: https://doi.org/10.30596/rele.v4i1.7823

Refbacks

  • There are currently no refbacks.