Peranan Limbah Biogas Cair Kelapa Sawit dan Limbah Kulit Buah Kakao Pada Kedelai Hitam (Glycine soja)

Dafni Mawar Tarigan, Fatmala Harifah

Abstract


Kedelai hitam salah satu varietas kedelai yang memiliki kelebihan antara lain kandungan antosianin, isoflavon dan mineral Fe. Namun sekarang ini terjadi penurunan produksi dari tahun ke tahun. Sehingga perlu dilakukan penelitian dalam upaya meningkatkan produksi melalui intensifikasi dengan menggunakan pupuk organik yaitu melalui pemberian limbah biogas cair kelapa sawit dan limbah kulit buah kakao terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai hitam (Glycine soja). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah biogas cair kelapa sawit dan limbah kulit buah kakao pada kedelai hitam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAK Faktorial, terdiri atas dua faktor yang diteliti: Faktor pertama adalah pemberian limbah biogas cair kelapa sawit (B), yang terdiri dari (B0) Kontrol, (B1) 200 ml/plot + 500 ml air, (B2) 400 ml/plot+500 ml air, (B3)600 ml/plot + 500 ml air. Faktor kedua adalah limbah kulit buah kakao (K), yang terdiri dari(K0)Kontrol, (K1) 250 g/tanaman, (K2) 500 g/tanaman, (K3) 750 g/tanaman dan dilanjutkan dengan uji beda rataan Duncans. Pengamatan yang diukur adalahtinggi tanaman, umur berbunga, jumlah cabang, jumlah polong berisi per sampel, jumlah polong hampa per sampel, bobot biji per sampel, bobot biji per plot, bobot 100 biji.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi limbah biogas cair kelapa sawittidak berpengaruh pada semua parameter. Aplikasi limbah kulit buah kakao hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang dan tertinggi pada dosis 250 g/tanaman (K1). Selanjutnya tidak ada pengaruh interaksi dari pemberian limbah biogas cair kelapa sawit dan limbah kulit buah kakao terhadap semua parameter pengamatan.

Keywords


Biogas Cair Kelapa Sawit, Hasil, Kedelai Hitam, Kulit Buah Kakao, Limbah, Pertumbuhan

Full Text:

PDF

References


Atman. 2009. Strategi Peningkatan Produksi Kedelai Di Indonesia. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. J. Ilmiah Tambua. Vol. VIII, No. I : 39-45 hlm.

Badan Litbang Pertanian. 2008. Ketersediaan Teknologi dalam Mendukung Peningkatan Produksi Kedelai Menuju Swasembada. http://agri-research.or.id [17 Oktober 2017].

Darjanto dan Safiah. 1990. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Silang

Darmono dan T. Panji. 1999. Penyediaan Kompos Kulit Buah Kakao Bebas Phytophthora palmivora. Warta Penelitian Perkebunan. V (1). : 33-38.

Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Diterjemahkan oleh: E. Sjamsuddin dan J.S. Baharsjah. UI-Press. Jakarta.

Harjadi, S. S. 1991. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta.

Rusmiati, J. Gani. dan Susylowati. 2005. Pengaruh Jarak Tanam dan Saat Pemberian Pupuk SP-36 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) Varietas Anjasmoro. Jurnal BudidayaPertanian. Vol 11(2): hal 72-79.

Setyamidjaja. 1986. Pupuk dan Pemupukan CV Simplex. Jakarta.

Sutanto. R. 2002. Pertanian Organik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta




DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2451

Refbacks

  • There are currently no refbacks.