GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI PADA PASIEN RAWAT JALAN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. M. ILDREM MEDAN

Syahroni Siregar, Nanda Sari Nuralita

Abstract


Latar belakang: Skizofrenia merupakan gangguan psikotik berat yang melibatkan kognitif, perilaku dan disfungsi emosional. salah satu faktor keberhasilan penatalaksanaan terapi penyakit skizofrenia adalah kepatuhan dalam minum obat. Beberapa faktor dalam kepatuhan minum obat meliputi faktor demografi(usia, jenis kelamin, pekerjaan, status pernikan, dan pendidikan).

Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat kepatuhan minum obat berdasarkan faktor demografi pada pasien rawat jalan skizofrenia RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Medan. Yang dilaksanakan sejak Agustus sampai Oktober 2016.

Metode: Deskriptif kategorik dengan menggunakan desain cross sectional. Data MMAS yang diperoleh dari 50 sampel kemudian menganalisis data menggunakan SPSS.

Hasil: Mayoritas pasien skizofrenia rawat jalan memiliki kepatuhan sedang dan berdasarkan analisis menunjukkan bahwa pasien terbanyak berjenis kelamin laki-laki, berdasarkan umur terbanyak kategori 26-35 tahun, berdasarkan status pernikahan pasien terbanyak yang belum menikah, berdasarkan pekerjaan terbanyak ketegori belum menikah dan berdasarkan status pendidikan terbanak katogero SMA.

Kesimpulan: Mayoritas Pasien skizofrenia rawat jalan memiliki tingkat kepatuhan yang sedang.

Kata kunci: Skizofrenia, Kepatuhan minum obat, MMAS, dan faktor demografi


References


World Health Organization (WHO). Mental health, 2014, http://www.who.int/mental_health/management/schizophrenia/

en/.

Kementrian kesehatan RI; Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan republik indonesia. Bakri Husada; 2013.

http://www.litbang.depkes.go.id

Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & sadock buku ajar psikiatri klinis.2th ed. EGC; 2010. p. 147-88.

Barkhof E, Meijer C, Sonneville C, Linszen D, Haan L. Interventions to improve adherence to antipsychotic medication in patients with schizophrenia-A review of the past decade. Eur Psychiatry. 2012;27:918.

Higashi K, Medic G, Littlewood K, Diez T, Granstrom O, Hert M. Medication adherence in schizophrenia:factors influencing adherence and consequences of nonadherence a systematic literature review. Therapeutic Advances in Psychopharmacology. 2013;3:200-18.

Boden R. Early non-adherence to medication and other risk factors for rehospitalization in schizophrenia and schizoaffective disorder. Schizophr Res.2011;133:3641.

Olivares JM, Thirunavukarasu M, Kulkarni J, Zhang HY, Zhang M, Zhang F. Psychiatrists awareness of partial and nonadherence to antipsychotic medication in schizophrenia: results from an Asia-Pacific survey. Neuropsychiatric Disease and Treatment. 2013;9:1163-70.

World Health Organization (WHO). Mental health, 2014, http://www.who.int/mental_health/management/schizophrenia/

en/.

Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014. p.130-45.

Wahyuni AS, Azhar C. Statistika kedokteran. Jakarta Timur: Bamboedoea Communication; 2011. p.117-19.

Mostafa EM. Adherence in egyptian patients with schizophrenia : the role of insight, medication beliefs, and spiritually. The Arab Journal of Psychiatry. 2013; 24(1): p.63-64.

Taljera BT, Shah S. Cognitive function in schizophrenia and its association with sosio-demographics factors. Ind Psychiatry J 2013; 22: p. 47-53.

Iswanti DI. Pengaruh terapi perilaku modeling partisipan terhadap kepatuhan minum obat pada klien penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif. Tesis. Depok: FKUI. 2012; 2(6): p.85-92.

Fleischhacker WW. Managing Schizophrenia: The Compliance Challenge. Edisi Kedua. Innsbruck: University of Innsbruck.2007; p. 5-19.




DOI: https://doi.org/10.30596/isb.v2i2.2616

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by: