Analisis Dampak Rehabilitasi Hutan Mangrove Terhadap Pendapatan Masyarakat Desa Lubuk Kertang Kabupaten Langkat

Roswita Hafni

Abstract


Luas ekosistem hutan mangrove yang tersebar dibeberapa pulau yang ada di Indonesia sekitar 4.251.011 Ha. Tetapi, lebih dari setengah luas ekosistem hutan mangrove yang ada di Indonesia ternyata dalam kondisi rusak parah, Hutan mangrove di Sumareta Utara terletak di sepanjang pantai timur dari data BP2HM seluas 199.478,32 ha. Dan Kabupaten Langkat memiliki luas mangrove yang paling dominan yakni 50.650,93 ha. Sejak tahun 2006 hutan mangrove telah dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Akibat alih fungsi hutan mangrove itu, kondisi lahan menjadi rusak, Secara ekonomi sumberdaya alam yang menjadi sumber pendapatan menjadi berkurang secara signifikan.mata pencaharian nelayan di enam desa, menurun drastis.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan hutan mangrove, serta bagaimana dampak rehabilitasi hutan mangrove terhadap pendapatan masyarakat nelayan tradisional, khususnya di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara.

Penelitian ini bersifat deskriptif dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah hutan mangrove yang berada di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat sebanyak 746 kk nelayan. Jumlah sampel dengan tekhnik slovin sebanyak 70 kk. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah analisis komparatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Keadaan hutan mangrove di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat dengan luas kerusakan hutan mangrove 740 Ha (61,67%) dari luas seluruh hutan mangrove 1200 Ha. Kerusakan hutan mangrove tergolong kondisi berat 528 Ha (71,35%) dari luas kerusakan mangrove 740 Ha. (2) Rusaknya hutan mangrove berdampak negatif bagi nelayan Desa lubuk Kertang, dengan nilai sig sebesar 0,020 < 0,05, Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara sebelum rehabilitasi dan setelah rehabilitasi hutan mangrove berhubungan secara nyata. Sebelum kerusakan terjadi pendapatan masyarakat nelayan cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun setelah kerusakan terjadi pendapatan masyarakat nelayan menurun drastic.


Keywords


Studi, kerusakan, hutan mangrove

Full Text:

PDF

References


Arief, Arifin.2003. Hutan Mangrove: Fungsi Dan Manfaatnya, Penerbit Kanius. Yogyakarta

Bengen, D. G. 2001. Sinopsis Ekosistem Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut. Pusat Kajian

Sumber Daya Pesisir dan Lautan. IPB. Bogor. 62 p.

Bakosurtanal. 2009. Ekosistem Mangrove Kepulauan Togean, Penerbit Bakosurtanal.

Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Harahap, Nuddin. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Dan Aflikasinya

dalam Perencanaan Wilayah Pesisir , Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta. Hasan, TWN. 2007. Harian Sinar Indonesia Baru (SIB). Kerusakan Hutan Bakau di Sumut

Mencapai 62, 7 persen dari luas 83. 550 Ha, (Online),

(http://hariansib.com/?p=10858,).

Irwanto. 2008. Irwantoshut.com. Hutan Mangrove dan Manfaatnya,(online),

(http://irwantoshut.com/penelitian/hutan mangrove/).

Irwanmay, 2004. Analisis Dampak Pengalihan Lahan Konservasi Hutan Mangrove Menjadi

Lahan Pertambakan Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi Nelayan di Kecamatan

Tanjung Pura kabupaten Langkat. Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Sosial. UNIMED. Isma, 2009. Upaya Pelestarian Ekosistem Mangrove Di Desa Secanggang Kecamatan

Secanggang Kabupaten Langkat. Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Sosial. UNIMED. Khiatuddin, Maulida. 2003. Melestarikan Sumberdaya Air dengan Teknologi Rawa Buatan,

Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Khosmin. 2005. Makalah Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV. Studi Perencanaan

Konservasi Kawasan Mangrove Di Pesisir Selatan Kabupaten Sampang Dengan

Teknologi Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis, (Online),

(http://www.google.com/institutteknologisurabaya/,).




DOI: https://doi.org/10.30596/ekonomikawan.v16i2.938