Response of Ameliorant Giving to Soybean (Glycine Max (L.) Merril) on Salinity Land
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Acquaah, G. 2007. Principles of Plant Genetics and Breeding.First Published.Blackwell Publishing Ltd. Australia.
BadanLitbangPertanian. 2011. Ameliorasi Tanah GambutMeningkatkanProduksiPadidanMenekanEmisi Gas RumahKaca.AgroinovasiSinarTani. Edisi 6-12 Maret 2011.
Bhakti, A., M.B.Cyio., S. Darman. 2017. PerubahanUnsur Hara MAkro (C-Organik N, P, K dan C/N) Tanah Salin Entisols Sidondo Akibat Pemberian Komposdan Sulfur Serta Pengaruhnya Terdapat Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) . e-Jurnal Mitra Sains, ISBN: 2302-2027.Vol 5. No. 3, Juli 2017 hlm:49-59.
Farid, M. danSjahril, R. 2006. Mekanisme Ketahanan Kedelai Terhadap Salinitasdan Kekeringan Berdasarkan Karakter Morfologis. Buletin Penelitian. Desember 2006, Vol 9 (2) hal. 146-153. ISSN 0215-1748.
FAO.(Food and Agriculture Organization). 2013. Crop Description, Climate and Water Information: Soybean. Diakses padahttp://www.fao.org/nr/water/cropinfo_soybean.html [17 Mei 2017].
Hartatik, W., Septiyanadan H. Wibowo. 2017. Amelioran dan Pemupukan pada Ultisol Lamung dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman Kedelai. Penelitian Badan Litbag Pertanian pada Balai Tanah.
Henuhili, V. 2008. Manfaat dan Penggunaan Kompos Pada Media Tanaman. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta.
Juarsah, I. 2016. Utilization of Dolomit and Zeolit as Soil Conditioner to Increase Fertilization Efficiency In Rice Field. BalaiPenelitian Tanah. Jurnal Agro Vol.3.No.1. Juli 2016.
Kristiono, A., Purwaningrahayu, R. D. danTaufiq, A. 2013. Respon Tanaman Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau terhadap Cekaman Salinitas. Diterbitkan oleh Buletin Palawija No.26: 45-60.
Nugraheni, I. T., Solichatun, E. dan Anggarwulan. 2003. Pertumbuhan dan Akumulasi Prolin Tanaman Orok-orok (Crotalaria junceaL.) pada Salinitas CaCl2 Berbeda. Jurusan Biologi. Jurnal Biosmart. FMIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta.Vol 5. No.2. ISSN:1411-321 X.
Purba, B. 2015.Kajian Pemanfaatan Amelioran pada Lahan Kering dalam Peningkatan Hasil dan Keuntungan Usaha Tani Kedelai. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Vol 1(6): 1483-1486.
Rachman, A., I. G. M. Subiksa, dan Wahyunto. 2007. Perluasan areal tanaman kedelai kelahan suboptimal. Kedelai: Teknik produksi dan pengembangan, Puslit bangtan, Bogor: 185-226.
Saputro, W., R. Sarwitri., P. S. V. R. Ingesti.2017. Pengaruh Pupuk Organik dan Dolomit Pada Lahan Pasir Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max, L. Merrill).Jurnal Ilmu Pertanian dan Subtropika 2 (2): 70-73.
Wahyuningsih, S., A.Kristiono., and A. Taufiq. 2017. Effect of Ameliorants in Saline Soil on the Growth and Yield of Mungbean. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.Buletin Palawija Vol. 15.No. 2. P:69-77. Oktober 2017.
Wibowo, F. 2016. Keragaan Morfologi dan Biokimia Hasil Persilangan F2 Tanaman Kedelai (Glycine max (L.)Merr.) Pada Cekaman Salinitas [Tesis]. Medan :Universitas Sumatera Utara. Program Magister Agroekoteknologi.
Wibowo, W. H. 2017. Manfaat Kapur Dolomit untuk Tanaman. Diaksesdari http://dasar pertanian.co.id [20 Mei 2017].
Refbacks
- There are currently no refbacks.