Comparison of Productivity and Income of Rice Farming Irrigation System and rainfed Systems in Gorahut Village, South Tapanuli District

KHAIRUNNISA RANGKUTI, DESI NOVITA, NUDDIN LUMBANTOBING

Abstract


This research is to comparison of productivity and income of rice farming Irrigation System and rainfed system, thefeasibility of irrigation and rainfed farming system.. Data analysis methods used are nonprametric statistics test wilcoxon and business feasibility analysis. From the research results obtained: Productivity of irrigated farmers is 3.05 tons / ha and the productivity of rainfed farmers is 2.64 tons / ha. , irrigation farmer income is higher than rainfed farmer where the average of irrigated paddy farmer is Rp7.777.974 / ha and rain-fed farmer is Rp6.107.993. Irrigated wetland rice farming is feasible to cultivate because> 1 where R / C irrigated rice field 2.66 and rainfed 2.06 and B / C irrigated rice 1.66 and rainfed 1.06 means irrigated rice farming is more high feasible than rain-fed rice fields. BEP Production of 1,137,5 kg / ha and rainfed 1,222.37 kg / ha, BEP of irrigated rice paddy rice amounted to Rp1.527,7 / kg and rainfed rice Rp2.316,26 / kg

Keywords


Rice, Comparison, Productivity, Income, Feasibility

Full Text:

PDF

References


AAK, 1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisus.Yogyakarta

A.T. Monsher, 1987. Menggerakkan dan Mengembangkan Pertanian. Yusaguna. Jakarta

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2000. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Spesifik Lokasi Departemen Pertanian. Erlangga. Jakarta

Dewi, N, 2014. Kajian Potensi Produksi Pada Lahan Sawah Irigasi Di Kabupaten Deli Serdang. J. Rekayasa Pangan Per,, Vol 2 No 4 Th. 2014

Direktorat Jenderal, 2017. Peningkatan Produktivitas Menuju Swasembada Pangan.

Ekstensi, 2003. Membangun Sistem Penyuluhan Pertanian partisipatif. Edisi Khusus Volume 18 Tahun X. DAFEP. Jakarta

Famawati, M, 2013. Analisis Pendapatan Padi sawah Irigasi dan Tadah Hujan di Desa Teep Kecamatan Lawon Timur

Fatimah, R, 2017. Analisis Komparatif Usahatani Padi Sawah Antara Petani Pengguna Pompa Air dan Petani Pengguna Lahan Irigasi di Kabupaten Deli Serdang

Fitria, M, 2012. Analisis faktor-faktor Terhadap Pendapatan Usahatani Padi pada Lahan Tadah Hujan Di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian Sebelas Maret Vol. 09 No. 13 April 2012

Koetiono, P, 2008. Analisis Fungsi Keuntungan Dan Efesiensi Ekonomi Relatif Pada Usahatani Sawah Tadah Hujan di Desa Bunbarat Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumedap

Noor, Muhammad, 1996. Padi Lahal Margina Swadaya. Jakarta

Pusposutardjo, S, 2001. Pengembangan Irigasi Usahatani Berkelanjutan dan Hemat Air. Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Puspito, 2011. Analisis Komparatif Usahatani (Oryza Sativa L) Sawah Irigasi Bagian Hulu dan Hilir Daerah Irigasi Bapang Sragen.

Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. UI. Press. Jakarta.

Sugiono, 2012, Metode Penelitian Bisnis. Bandung

Sumoningrat, 2001, Menuju Swasembada Pangan Revolusi Hijau. RBI. Jakarta

Suparyono dan A. Setyono, 1993. Mengatasi Permasalahan Budidaya Padi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suryana, 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan Ketahanan pangan. BPFE.

Suratiyah, K, 2015. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Syamsu, Ida, 2015.Analisis Pendapatan Usahatani Padi Musim Hujan DanMusim Kemarau. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian Unita Vol. 11 No. 13 April 2015.

Yandianto, 2003. Bercocok Tanam Padi. M2S.Bandung.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.