Dermoskopi

Juliyanti Juliyanti

Abstract


Abstrak: Dermoskopi adalah teknik diagnostik non invasi menggunakan magnifikasi optik yang memungkinkan visualisasi gambaran morfologis yang tidak terlihat dengan mata telanjang sehingga membuat hubungan antara dermatologi klinis makroskopis dan dermato-patologi mikroskopik. Pada makalah ini akan dipaparkan penggunaan dermoskopi pada tumor kulit. Studi literatur review ini dilakukan dengan melakukan penelusuran literatur dengan menggunakan kata kunci dermoskopi menggunakan pada aplikasi google scholar Dari hasil penelusuran literatur ini didapatkan artikel yang membahas tentang sejarah dermoskopi, perinsip dasar penggunaan dermoskopi, desain dasar dermoskopi, tipe tipe instrumen pada dermoskopi, teknik penggunaan, kriteria desmoskopi serta penggunaan penggunaan dermoskopi pada berbagai kasus.Efisiensi dermoskopi telah diselidiki oleh banyak penulis. Penggunaannya meningkatkan akurasi diagnostik sekitar 530% dibandingkan inspeksi visual klinis, tergantung pada tipe lesi kulit dan pengalaman dari dokter. Ini dikonfirmasi oleh publikasi berdasarkan bukti belakangan ini dan meta analisis dari literatur. Dermoskopi memperbaiki akurasi diagnostik untuk melanoma dibandingkan dengan inspeksi dengan mata tanpa alat bantu. Bagaimanapun, dermoskopi membutuhkan training yang cukup dan tidak dapat direkomendasikan untuk pengguna yang tidak terlatih. Diagnosis konsensus melibatkan dua atau lebih ahli direkomendasikan untuk menghasilkan kemungkinan yang paling tinggi dari akurasi diagnostik. Dermatoskopi adalah alat yang terbaik untuk klasifikasi diagnostik dari lesi melanositik dan non melanositik, terutama untuk diagnosis awal dari melanoma maligna. Baku emas untuk diagnosis final adalah pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan follow up digital, teledermoskopi dan diagnosis lesi kulit berpigmen dengan dibantu komputer adalah alat baru yang menarik yang akan merubah tentunya manajemen dari lesi kulit berpigmen.


Keywords


Dermoskopi, klasifikasi diagnostik, lesi kulit

Full Text:

PDF

References


Argenziano G, Soyer P, Chimenti S, Talamini R, Corona R, Sera F et al. Dermoscopy of pigmented skin lesions: results of a consensus meeting via the internet. J Am Acad Dermatol. 2003; 679-693.

Argenziano G, Zalaudek I, Recent advances in dermoscopic diagnostic technologies, Dermatological Cancer, 2007; 104-106.

Grin CM, Friedman KP, Grant-Kels JM. Dermoscopy:a review. Dermatol Clin. 2002; 20: 641-6.

Braun RP, Rabinovitz HS, Oliviero M, Kopf AW, Saurat J-H, Dermoscopy of pigmented skin lesions, Journal of American Academy Dermatology, jan 2005, 109-121.

Nischal KC, Khopkar U. Dermoscope. Indian J Dermatol Venereol Leprol, 2005; 71: 300-3.

Hussain I, Haroon TS. Dermoscopy: new dimensions beyond pigmentary lesions. Joural of Pakistan Association of Dermatologists. 2009; 19:191-3.

Marghoob AA, Swindle LD, Moricz CZM, Negron FAS, Slue B, Halpern AC, Kopf AW. Instruments and new technologies for the in vivo diagnosis of melanoma. J Am Acad Dermatol. 2003; 49 : 777- 797.

Marghoob AA, Swindle LD, Braun R.P, French L.E, Saurat J-H, Dermoscopy of pigmented lesions: a valuable tool in the diagnosis of melanoma, Swiss Med Wkly,2004; 83-90.

Bauer Juergen, Metzler G, Rassner G, Garbe C, Blum A, Dermatoscopy turns histopathologist’s attention to the suspicious area in melanocytic lesions, Arch Dermatol,2001;137:1338-1340.

Kittler H, Pehamberger H, Wolff K, Binder M, Diagnostic accuracy of dermoscopy, The Lancet Oncology vol 3 March 2002 http://oncology.thelancet.com, 159165.

Alendar F, Helpigankas H, Soskic S et al, Dermatoscopy- an investigative method and valuable tool, AIM,2011; 19(2): 85-87.

Argenziano G, Puig S, Zalaudek I et al, Dermoscopy improves accuracy of primary care physicians to triage lesions suggestive of skin cancer, Journal of Clinical Oncology, vol 24 number 12 april 20 2008, 1877-1882.

Bowling J, Argenziano G, Azenha A, et al, Dermoscopy key points: recommendations from the international dermoscopy society, Dermatology 2007; 214; 3-5.

Martin M, Sanchez NB, Canedo IF, et al, Dermoscopic study of cutaneous malignant melanoma: descriptive analysis of 45 cases, Actes Dermosifiliogr,2008; 99: 44-53.

Wurm EMT, Curchin CES, Soyer HP, Recent advances in diagnosing cutaneous melanomas, Medicine Reports, 2010, 1-6.

Bafounta ML, Beauchet A, Aegerter P, Saiag P, Is dermoscopy

(Epiluminescence microscopy) useful for the diagnosis of melanoma?, Arch

Dermatology vol 137, 2001 www.archdermatol.com 1343-350.

Zalaudek I, Docimo G, Argenziano G, Using dermoscopic Criteria and patient related factors for the management of pigmented melanocytic nevi, Arch Dermatol 2009 july; 145(7): 816-826.

Vlajkovic S, Argenziano G, Dermoscopy – a new effective tool for improvement of diagnosis of pigmented skin lesions, Acta Medica Medianae, 2006, vol 45, 59-62.

Malvehy J, Puig S, Braun RP, Marghoob AA, Kopf AW, Handbook




DOI: https://doi.org/10.30596/jph.v4i2.16539

DOI (PDF): https://doi.org/10.30596/jph.v4i2.16539.g10073

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Pengelola: Gedung Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Lantai II, Laboratorium Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran UMSU Jalan Gedung Arca No. 53 Medan Sumatera Utara Indonesia, Kode Pos 20217.

Kontak (WA): 0812-6208-2844

E-mail: jurnalpanduhusada@umsu.ac.id