Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) Konsentrasi 10% Dan 20% Terhadap Pertumbuhan Jamur Dermatofita Pada Pasien Tinea Korporis Secara In Vitro

Fitri Dyana Siagian, Melviana Lubis

Abstract


Abstrak: Dermatofitosis adalah salah satu kelompok dermatomikosis superfisial yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit pada kulit, terjadi sebagai reaksi inang terhadap produk metabolit jamur dan karena invasi oleh organisme dalam jaringan hidup. Daun Cinnamomum burmannii memiliki efek antijamur pada jamur. Flavonnoid, saponin, alkaloid, dan tanin pada daun kayu manis diketahui dapat menghambat jamur dermatofit. Jenis penelitian ini  merupakan penelitian percobaan karena pada penelitian ini dilakukan perlakuan yaitu pemberian ekstrak daun kayu manis (Cinnamomun burmannii) dengan konsentrasi 10% dan 20% dan kemudian akan terlihat pengaruhnya terhadap pertumbuhan jamur dermatofit. Penelitian ini menggunakan metode penelitian komparatif kelompok statis (Static Group Comparison) yaitu dengan melakukan pengukuran (observasi) yang dilakukan setelah kelompok perlakuan menerima program atau intervensi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kayu manis (Cinnamomum burmannii) dengan konsentrasi 10% dan 20% dapat menghambat pertumbuhan Microsporum sp. pada pasien keempat. Ekstrak daun Cinnamomun burmannii dengan konsentrasi 10% dan 20%  memiliki kemampuan sebagai anti jamur terhadap pertumbuhan mikrosporum sp. pada pasien keempat dan ekstrak daun Cinnamon burmannii konsentrasi 20% merupakan yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan mikrosporum sp.


Keywords


Dermatophytic fungi, cinnamon leaf extract

Full Text:

PDF

References


Djuanda Adhi., 2007., Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi kelima. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Indonesia, 2010. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Adiguna MS. Epidemiologi Dermatomikosis di Indonesia. Dalam: Budimulya U, Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL, Dwihastuti P, Widati S, editor. Dermatomikosis Superfisialis. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2004. h. 1–6.

Fauzi N, Suyoso S. Penelitian Retrospektif Mikosis Superfisialis di Divisi Mikologi URJ Penyakit Kulit dan Kelamin RSU Dr. Soetomo Surabaya Periode 2006–2007. Surabaya; 2008.

Rippon JW. Medical Mycology The Pathogenic Fungi. 3rd ed. Philadelphia: WB Saunders Company; 1988.

Safratilofa . Uji daya hambat ekstrak daun kayu manis (Cinnamomum burmannii) terhadap bakteri Aeromonas hydrophila. Jurnal Ilmiah Batanghari Jambi. 2016;16(1).

Sufriadi A. Manfaat daun kayu manis, Cinnamomum burmanni terhadap khasiat antioksidasi mahkota dewa, Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. selama penyimpanan. 2006.




DOI: https://doi.org/10.30596/jph.v2i3.5443

DOI (PDF): https://doi.org/10.30596/jph.v2i3.5443.g9041

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Alamat Pengelola: Gedung Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Lantai II, Laboratorium Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran UMSU Jalan Gedung Arca No. 53 Medan Sumatera Utara Indonesia, Kode Pos 20217.

Kontak (WA): 0812-6208-2844

E-mail: jurnalpanduhusada@umsu.ac.id