Komodifkasi Agama dalam Polemik Penentuan Awal Bulan Qamariah di Indonesia

Wildani Hefni

Abstract


Abstract

This article aims at explaining the ideological political contestation in determining the beginning and end of the qamariah month in Indonesia by using a religious commodification approach. Religious issues that drawn in ideological interest have led to group fanaticism which makes religion as part of commodification in the construct of pragmatic interests. Two paradigms of Hisab and Rukyat become a symbol of differences in determining the beginning and end of the qamariah month in Indonesia. The ideological and political interpretation was born from this debate. In its history, the ideology of socio-religious organization has become a commodity, including in determining the beginning and end of the qamariah month. Nahdlatul and Muhammadiyah carried out commodification by carrying different views of the governments decision based on their dissatisfaction in determining the beginning and end of the qamariah month.

Kata Kunci: Religious commodification, Determination of the Beginning of Qamariyah, NU, Muhammadiyah


References


Anwar, Syamsul. Hari Raya & Problematika Hisab-Rukyat. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2008

Azhari, Susiknan. Kalender Islam, Kearah Menuju Integrasi Muhammadiyah NU. Yogyakarta: Musium Astronomi Islam, 2012.

Fealy, Greg dan Sally White (ed), Expressing Islam: Religious Life and Politics in Indonesia. Singapura: ISEAS, 2008.

Hefni, Wildani. Dinamikiyyatu Jamiyati Nahdlatil Ulama fi Itsbati Awail al-Syuhur al-Qamariah bi Indonesia. Al-Ahkam, 28 (2), 2018. http://dx.doi.org/10.21580/ahkam.2018.18.2.2689.

Hefni, Wildani, Ideological Political Contestation in the Discourse of Hisab Rukyat in Indonesia, Jurnal Penelitian, Vol. 16, No. 1, 2019,

Izzuddin, Ahmad. Fiqh Hisab Rukyah, Menyatukan NU dan Muhammadiyah dalam Penentuan Awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Jakarta: Erlangga, 2007.

Izzuddin, Ahmad. Hisab Rukyah Antara Kebenaran Hipotesis dan Verifikasi, Makalah disampaikan dalam Studium General yang diselenggarakan Fakultas Syariah IAIN Walisongo pada hari Rabu, 29 Februari 2012

Madaniy, Malik. Penentuan Awal Bulan Qamariah Sepanjang Ketentuan Syara. Asy-Syirah, 37 (2), 20.03

Masroeri, Ghazali. Pedoman Hisab dan Rukyat Nahdlatul Ulama. Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatu Ulama, Jakarta, 2006.

Munhanif, Ali. Prof. Dr. Mukti Ali: Modernisasi Politik-Keagamaan Orde Baru dalam Menteri-Menteri Agama RI: Biografi Sosial-Politik. Azra. Jakarta: Indonesian Netherlands Cooperation in Islamic Studies (INIS) dan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) serta Badan Litbang Agama Departemen Agama RI, 1998.

Mosco, Vincent The Political Economy of Communicataion, London: Sage Publication, London, 1996.

Nawawi, M. (Menegakkan Madzhab Negara, dalam Hisab Rukyah dan Perbedaannya. Jakarta: Peningkatan Pengkajian Kerukunan Umat Beragama, Puslitbang Kehidupan Beragama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI, 2004.

Rohmat, H. Penentuan Awal Bulan Qamariah Menurut Muhammadiyah. Ijtimaiyya, 7 (1), 2014.

Ulum, Miftahul. Fatwa Ulama NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah Jawa Timur Tentang Hisab Rukyat. Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam, 10 (2), (2015).

Zulian, Pradana Boy. An Analysis of Dominant Legal Ideas and Mode of Thought of Fatwa Making Agencies and Their Implications in The Post-New Order Period in Fatwa in Indonesia. Amsterdam University Press, 2018. https://www.jstor.org/stable/j.ctv157bk2.9.

Zahro, Ahmad. Lajnah Bahtsul Masail Ulama 1926-1999, Telaah Kritis Terhadap Keputusan Hukum Fiqih. Disertasi Program Doktor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001.




DOI: https://doi.org/10.30596/jam.v6i1.4505

Refbacks

  • There are currently no refbacks.