12 Tafsir Langkah Muhammadiyah

Raeny Surya, Mardhani Asry

Abstract


Penelitian ini mengeksplorasi konteks sejarah kolonialisme, di mana ketidakstabilan sosial memicu perlawanan politik yang terkait erat dengan semangat keagamaan. Organisasi Islam, terutama Muhammadiyah, muncul untuk melawan kolonialisme, dengan memprioritaskan pendidikan dan penyebaran ajaran agama. Sebagai gerakan modernis, Muhammadiyah bertujuan menanamkan konsep identitas Islam dengan menghilangkan pengaruh budaya agraris dalam Islam dan menekankan kembali pada Al-Qur'an dan Hadis. Didirikan pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah berusaha menyebarkan Islam sebagai rahmat untuk semua, mengatasi beban budaya, dan mengadopsi prinsip operasional, dikenal sebagai khittah perjuangan, yang membimbing kegiatan organisasinya. Review literatur ini menggunakan materi tertulis, termasuk buku dan artikel jurnal, untuk menganalisis prinsip operasional Muhammadiyah, dengan fokus pada gagasan KH Mas Mansur dalam konteks 12 langkah interpretatif. Periode KH Mas Mansur (1938-1940) melibatkan langkah-langkah seperti memperdalam iman, memperluas pemahaman agama, membudayakan budi pekerti, mengajarkan praktik perbaikan diri, memperkuat persatuan, dan terlibat dalam proses penguatan Majlis Tanwir. Studi ini menekankan tujuh langkah yang menargetkan penguatan spiritual dan persatuan nasional, dengan langkah awal yang mendasar, yaitu memperdalam iman. Namun, penelitian ini menegaskan bahwa iman saja tidak cukup; itu harus didukung oleh pola pikir yang luas, menekankan pentingnya memperluas pemahaman agama. Analisis ini berkontribusi pada pemahaman peran kunci Muhammadiyah dalam perlawanan kolonial dan signifikansi abadi prinsip operasionalnya.


Full Text:

PDF

References


Anis. (2019). Muhammadiyah Dalam Penyebaran Islam. Mimbar: Media Intelektual Muslim Dan Bimbingan Rohani, 5(2), 65–80.

Darul, A. (2006). Kiai Haji Mas Mansur (1986-1946). Erlangga.

Hadi, R. (2006). Peranan Kyai Haji Mas Mansur Sebagai Tokoh MUhammadiyah dalm Partisipasi Perjuangan Kemerdekaan RI (1937-1945).

Hadikusumo, D. (2010). Matahari-Matahari Muhammadiyah: Dari K.H.A. Dahlan Sampai Dengan K.H. Mas Mansur. Suara Muhammadiyah.

Kiptiyah, S. M. (n.d.). Gagasan Kebangsaan dan Moderatisme KH Mas Mansur (1896-1946). Tafsir Langkah Muhammadiyah, 1(1).

Mansur, M. (1939). Tafsir Langkah Muhammadiyah. H.B. Muhammadiyah Madjlis Taman Pustaka.

Mulkhan, A. M. (1990). Warisan Intelektual K.H. Ahmad Dahlan dan Amal Muhammadiyah (Pertama). Percetakan Persatuan.

Nashir, H. (2008). Khittah Muhammadiyah Tentang Politik. Suara Muhammadiyah.

Noer, D. (1996). The Modernist Muslim Movement in Indonesia 1900-1942. LP3ES.

Pasha, Mustafa Kamal dan Darban, A. A. (2009). Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam (Cet 2). Pustaka SM.

Rais, H.M. Amin, D. (1997). Dinamika Pemikiran Muhammadiyah; Almanak Muhammadiyah Tahun 1997 M (Kedua). Lembaga Pusat dan Dokumentasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Rohmansyah. (2018). Corak Tafsir Muhammadiyah. Ushuluddin, 26(1), 29–43.

Sugiyanto, P. (2007). Gerakan Pembaharuan Islam Indonesia dari Masa ke Masa. Humaniora, 19, 157.

Suwarno. (2008). LIma Tokoh Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah di Indonesia. Sosiohumanika, 1(2).

Wahyu Ilaihi, S.Ag., MA, Harjani Hefni, Lc., M. (2007). Pengantar Sejarah Dakwah Rahmat Semesta No Title (Pertama). Kencana.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.