The Role And Authority Of Notary In Making A Financing Agreement In Sharia Banking

Razali Razali

Abstract


Notary as a public official appointed by the government to assist the general public in making agreements that arise in the community. The role and authority of the Notary is related to the making of contracts relating to sharia banking, both financing contracts and other contracts which constitute sharia banking products. Sharia banking as a bank that uses sharia principles in conducting its business refers to the Alquran and Hadist. Sharia banks as financial intermediaries, namely collecting and distributing funds to the public with financing carried out in sharia principles. Financing agreements in sharia banking: murabahah financing contracts (financing the sale and purchase of goods with a profit), musyarakah (financing based on the principle of joint ventures), mudharabah (financing based on profit sharing principles), and ijarah financing contracts (financing of capital goods based on the leasing principle). The role and authority of a Notary in making a financing agreement in sharia banking is a general official authorized to make an authentic deed, concerning certain legal acts in particular, namely: murabahah, musyarakah, mudharabah and ijarah financing contracts. The notary official has the authority to make an authentic deed, especially the financing agreement in sharia banking. The role and authority of a Notary in making a financing agreement between an sharia bank and a customer is an authority arising from his position as a public official in Article 1 number (1) and Article 15 of Law No. 2/2014.


Full Text:

PDF

References


Ascarya, (2007). Akad dan Produk Bank Syariah: Konsep dan Praktek di Beberapa Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Adil, Ustad, (2011), Mengenal Notaris Syariah, Cetakan I, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Adjie, Habib, (2009), Hukum Notaris Indonesia (Tafsir Tematik Terhadap UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris), Refika Aditama, Bandung.

Adjie, Habib, (2009), Sekilas Dunia Notaris dan PPAT Indonesia (Kumpulan Tulisan), Cetakan Pertama, Mandar Maju, Bandung.

Adjie, Habib, (2009), Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai Pejabat Publik, Cetakan 2, Refika Aditama, Bandung.

Adjie, Habib, (2009), Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia (Kumpulan Tulisan Tentang Notaris dan PPAT), Citra Aditya Bakti, Bandung.

Adjie, Habib, (2011), Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Cetakan Kedua, Refika Aditama, Bandung.

Andasasmita, Komar, (1981), Notaris Dengan Sejarah, Peranan, Tugas Kewajiban, Rahasia Jabatannya, Sumur, Bandung.

Amin, Razali, (2018), Notaris dan Perbankan Syariah (Aspek Hukum Notaris Dalam Pembuatan Akad Pembiayaan), Cetakan I, Sefa Bumi Persada, Lhokseumawe.

Amin, Razali, (2019), Hukum Islam Kontemporer: Dalam Berbagai Aspek Hukum Masa Kini, Cetakan I, Sefa Bumi Persada, Lhokseumawe.

Azhari, Fathurrahman, (2015), Qawaid Fiqhiyyah Muamalah, Cetakan I, Lembaga Pemberdayaan Kualitas Ummat, Banjarmasin.

A. Masadi, Ghufron, (2002), Fiqh Muamalah Kontekstual. Cetakan Pertama, RajaGrasindo Persada, Jakarta.

Ash Shiddieqi, Teungku Muhammad Hasbi, (1997), Pengantar Fiqih Muamalat, Cetakan Pertama, Edisi Kedua, Pustaka Rizki Putra, Semarang.

Al-Maliki, Ahmad Showi, (1999), Hasyiyah Tafsir Al-Jalalaini, Usaha Keluarga, Semarang.

Ali, Atabik dan A. Zuhdi Muhdlor, (1998), Kamus Kontemporer Arab Indonesia, Multi Karya Grafika, Yogyakarta.

Badzrulzaman, Mariam Darus, et. al, (2001), Kompilasi Hukum Perikatan, Cetakan Pertama, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Dewi, Gemala, et. al, (2006), Hukum Perikatan Islam di Indonesia, Cetakan 2, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Djamil, Fathurrahman, (2012), Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah, Cetakan I, Sinar Grafika, Jakarta.

Fatahna, Muchlis dan Joko Purwanto, (2003), Notaris Berbicara Soal Kenegaraan, Cetakan Kedua, Watampone Press, Jakarta.

Kusumohamidjojo, Budiono, (1998), Dasar-Dasar Merancang Kontrak, Grasindo, Jakarta.

Kohar, Abdul, (1983), Notaris Dalam Pratek Hukum, Alumni, Bandung.

Lumban Tobing, G. H. S., (1999), Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement), Cetakan 5, Erlangga, Jakarta.

Mahfuz, Zakaria, (2007), Akta Ambtelijk dan Fungsi Akta Otentik, (Jakarta: Pustaka Jaya, Jakarta.

Miru, Ahmad, (2012), Hukum Kontrak Bernuansa Islam, Cetakan I, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Notodisoerjo, R. Soegondo, (1993), Hukum Notariat di Indonesia Suatu Penjelasan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Perwataatmadja, Karnaen dan Muhammad Syafii Antonio, (1992), Apa dan Bagaimana Bank Islam, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta.

Rahman, Hasanuddin, (2008), Aspek-Aspek Hukum Pemberian Kredit, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Simorangkir, J. C. T., et. al, (1987), Kamus Hukum, Aksara Baru, Jakarta.

Suhendi, Hendi, (2002), Fiqh Muamalah, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sumarningsih, F. Eka, (2001), Peraturan Jabatan Notaris, Diktat Kuliah Program Studi Notariat, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang.

Sjaifurrachman, (2011), Aspek Pertanggungjawaban Notaris Dalam Pembuatan Akta, Cetakan I, Mandar Maju, Bandung.

Soemitro, Ronny Hanitijo, (1994), Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sjahdeini, Sutan Remy, (1993), Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Cetakan I, Institut Bankir Indonesia, Jakarta.

Sjahdeini, Sutan Sjahdeini, (1999), Perbankan Islam dan Kedudukan Dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Pusaka Utama Grafiti, Jakarta.

Soekanto, Soejono, (1986), Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, (1985), Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Press, Jakarta.

Tan Thong Kie, 2007, Studi Notariat: Beberapa Mata Pelajaran dan Serba-Serbi Praktek Notaris, Buku I, Cetakan 2, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.

Widiyono, Try, (2006), Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan di Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.