Jaringan Wacana Isu Publik: Studi DNA pada Isu ASN Terpapar Radikalisme

Rachmi Soraya

Sari


Penelitian ini menggunakan Discourse Network Analysis (DNA) untuk mengetahui Peta aktor radikalisme paham keagamaan, etnis, dan ideologis yang memapar Aparatur Sipil Negara (ASN), serta keterhubungan antar berbagai kajian dan untuk mengetahui informasi yang andal terkait dengan pola wacana berikut aktor radikalisme paham keagamaan, etnis, dan ideologis di tubuh ASN. Studi Literatur tentang diskursus isu radikalisme di Indonesia pernah dilakukan sebelumnya namun berfokus khusus pada dinamika jaringan aktor dan diskursus intoleransi dan radikalisme di internal Islam. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pola dan dinamika konflik isu radikalisme pada ASN. Hasil menunjukkan bahwa terdapat wacana Ideologisasi pancasila di K/L kurang terkoordinasi, Kelompok Teroris menggunakan kedok amal untuk mendukung pendanaannya dan Mengoptimalkan peran patroli siber merupakan wacana yang banyak diperbincangkan dikalangan aktor dan masyarakat dalam isu ASN terpapar radiklisme sehingga menjadi topik utama dalam banyak media online. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa bahwa belum terbentuknya koalisi besar terhadap wancana radikalisme dan ASN yang di perbincangkan oleh para aktor. Adapun aktor utama yang menjadi pendorong terkait radikalisme yang memiliki nilai degree tertinggi yaitu Tjahjo Kumolo karena aktor tersebut memiliki jaringan yang sangat kuat dalam hal menghembuskan wacana radikalisme dan ASN.


Kata Kunci


ASN, DNA, Indonesia, Radikalisme

Teks Lengkap:

PDF (English)

Referensi


Azhari, M., Gazali, M. (2019). Peta Kuasa Intoleransi Dan Radikalisme Di Indonesia Laporan Studi Literatur 2008-2018. In Inklusif (Vol. 1).

Bamualim, C. S., Latief, H., Abubakar, I., Nabil, M., Pranawati, R., & Setiawan, W. (2018). Kaum Muda Muslim Milenial: Konservatisme, Hibridasi Identitas, dan Tantangan Radikalisme.

Breindl, Y. (2013). Discourse networks on state-mandated access blocking in Germany and France. Info, 15(6), 4262. https://doi.org/10.1108/info-03-2013-0011

Center for the Study of Democracy. (2017). Monitoring Radicalisation and Extremism, Policy Brief No. 68.

Eriyanto, & Ali, D. J. (2020). Discourse network of a public issue debate: A study on covid-19 cases in indonesia. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 36(3), 209227. https://doi.org/10.17576/JKMJC-2020-3603-13

Gibson, J. L. (2010). Chapter 5. The Political Consequences of Religiosity. In Religion and Democracy in the United States (pp. 147175). Princeton University Press. https://doi.org/10.1515/9781400836772.147

Hajer, M. (1993). Discourse Coalitions and the Institutionalization of Practice (pp. 4376). https://doi.org/10.1215/9780822381815-003

UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, (2014).

Kementerian Agama Republik Indonesia. (2019). Surat Keputusan Bersama tentang Penanganan Radikalisme dalam rangka Penguatan Wawasan Kebangsaan pada Aparatur Sipil Negara.

Khatami, M. I. (2022). Discourse Network Analysis (DNA): Aktivisme Digital dalam Perdebatan Isu Presiden Tiga Periode di Twitter Discourse Network Analysis (DNA): Digital Activism in the Three-Term President Debate on Twitter. Jurnal Audience, 5(01), 8094.

Leifeld, P. (2016). Discourse Network Analysis. In J. N. Victor, A. H. Montgomery, & M. Lubell (Eds.), The Oxford Handbook of Political Networks (Vol. 1). Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780190228217.013.25

Leifeld, P. (2020). Policy Debates and Discourse Network Analysis: A Research Agenda. Politics and Governance, 8(2), 180183. https://doi.org/10.17645/pag.v8i2.3249

Leifeld, P., & Haunss, S. (2010). A Comparison between Political Claims Analysis and Discourse Network Analysis: The Case of Software Patents in the European Union. Max Planck Institute for Research on Collective Goods, Working Paper Series of the Max Planck Institute for Research on Collective Goods. https://doi.org/10.2139/ssrn.1617194

Mailoa, E. (2020). Analisis Node dengan Centrality dan Follower Rank pada Twitter. Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi), 4(5), 937942. https://doi.org/10.29207/resti.v4i5.2398

Putnam, R. D., & Campbell, D. E. (2010). American Grace: How Religion Divides and Unites Us. Simon & Schuster. https://books.google.co.id/books?id=n318r17VWCMC

Schmid, A. P. (2013). Radicalisation, De-Radicalisation, Counter-Radicalisation: A Conceptual Discussion and Literature Review. ICCT Research Paper, 191.

Sumaktoyo, N. G. (2017). Empiris Mengenai Toleransi di Indonesia Menuju Praktik Terbaik. Pusat Studi Agama Dan Demokrasi Yayasan Paramadina, 159192.

Susanto, B., Lina, H., & Chrismanto, A. R. (2012). Penerapan Social Network Analysis dalam Penentuan Centrality Studi Kasus Social Network Twitter. Jurnal Informatika, 8(1). https://doi.org/10.21460/inf.2012.81.111




DOI: https://doi.org/10.30596/ji.v7i2.13161

Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi Indexed By:

 Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi

The Communication Studies, Faculty of Social and Political Science ( C Building), University of Muhammadiyah Sumatera Utara, Jalan Kapten Mukhtar Basri No. 3 Medan 20238

e-mail : jurnalinteraksi@umsu.ac.id   Web: http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/interaksi

Publisher: Umsu Press http://umsupress.umsu.ac.id

 

 Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi in Collaboration With: