Komunikasi Verbal Non-Verbal Guru dan Orang Tua Pada Anak Tunarungu di SLB Negeri Semarang

Fatihah Adinda Arlisya, Puri Kusuma Dwi Putri

Abstract


Anak tunarungu merupakan bagian dari anak berkebutuhan khusus (ABK) yang dalam perkembangannya mengalami hambatan berkomunikasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri Semarang dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru menggunakan komunikasi secara verbal dan non-verbal pada anak tunarungu saat melakukan proses pembelajaran di sekolah. Komunikasi verbal non-verbal guru dan orang tua pada anak tunarungu di SLB Negeri Semarang ini dikaji melalui analisis kualitatif deskriptif dan menggunakan teori komunikasi verbal dan non-verbal. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan turun langsung ke lapangan dan melakukan Teknik wawancara dan observasi di SLB Negeri Semarang. Informan dalam penelitian berjumlah 6 orang, yang terdiri dari 3 guru anak tunarungu dan 3 orang tua anak tunarungu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh guru dan orang tua pada anak tunarungu pada saat proses pembelajaran adalah komunikasi verbal dan non-verbal. Karena saat berkomunikasi dengan anak tunarungu, komunikasi verbal dan non-verbal sangat dibutuhkan. Anak tunarungu memiliki hambatan dalam berlisan, maka dari itu jika hanya menggunakan komunikasi verbal saja tidak cukup bagi anak tunarungu untuk langsung memahami apa yang lawan bicaranya katakan. Anak tunarungu akan cenderung lebih sering menggunakan gestur tubuh diiringi dengan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan guru dan orang tua.


Keywords


komunikasi verbal non-verbal, guru dan orang tua, anak tunarungu

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.30596/ji.v8i1.14986