Manajemen Komunikasi Pariwisata Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dalam Membranding Lembah Harau sebagai Kawasan Geopark Harau
Abstract
Lembah Harau adalah destinasi wisata yang kaya akan sumber daya alam dan telah mengalami pengembangan sesuai dengan aspek 4A (atraksi, amenitas, aksesibilitas, pendukung). Dengan potensi yang signifikan dan pengembangan yang berkelanjutan, Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga berusaha untuk membranding Lembah Harau sebagai Kawasan Geopark Harau untuk melestarikan dan melindungi warisan geologisnya. Namun, dalam pengelolaannya, terdapat masalah manajemen komunikasi dalam branding Lembah Harau, yang membuat Lembah Harau masih dalam proses pemulihan pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk memahami manajemen komunikasi pariwisata yang dilakukan oleh Disparpora Kabupaten Lima Puluh Kota dalam membangun citra Lembah Harau sebagai Kawasan Geopark Harau pasca pandemi. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memahami isu dan kekhawatiran terkait kasus ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah yang teridentifikasi dalam manajemen komunikasi meliputi kurangnya regulasi yang kuat mengenai pembangunan di Lembah Harau, yang mengakibatkan konstruksi oleh investor dan sektor swasta yang tidak mencerminkan kearifan lokal. Anggaran yang terbatas menghambat upaya pemantauan. Ketidakaktifan Pokdarwis Lembah Harau menghambat upaya branding dan pemantauan. Selain itu, kurangnya kolaborasi dengan pemangku kepentingan dan kurangnya pemahaman yang memadai tentang konsep geopark oleh pemerintah juga menjadi tantangan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota. (2024). Kunjungan Wisata per Bulan pada Objek Wisata Lembah Harau di Kabupaten Lima Puluh Kota (Jiwa), 2020-2022.
https://limapuluhkotakab.bps.go.id/indicator/16/179/1/kunjungan-wisata-per-bulan-pada-objek-wisata-lembah-harau-di-kabupaten-lima-puluh-kota.html
Canesin, T. S., Brilha, J., & Díaz-Martínez, E. (2020). Best Practices and Constraints in Geopark Management: Comparative Analysis of Two Spanish UNESCO Global Geoparks. Geoheritage, 12(1). https://doi.org/10.1007/s12371-020-00435-w
Creswell, J. W. (2018). Research Design Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches (M. O’Heffernan, D. C. Felts, & A. Marks (eds.)). SAGE Publication.
Handayani, A., Widiastuti, W., & Hermawan, A. (2022). The Tourism Sector Stakeholder Collaboration Role in Post-COVID-19 Economic Recovery of Central Java, Indonesia. Journal of Resilient Economies, 2(1), 26–37. https://doi.org/10.25120/jre.2.1.2022.3909
Judisseno, R. K. (2019). Brandng Destinasi dan Promosi Pariwisata (Suprianto (ed.)). PT Gramedia.
Junarsa, E., Wijaya, S., & Hadi Susilo Arifin, N. (2023). Kajian Daya Dukung Atraksi Wisata di Taman Wisata Alam Lembah Harau Sumatera Barat. Jurnal Lanskap Indonesia, 15(1), 30–35. https://doi.org/10.29244/jli.v15i1.41517
Lamopia, I. W. G., & Nindya, P. A. A. (2023). Pengembangan Model Baru Strategi Pemulihan Pariwisata Bali Berbasis Wisata Berkelanjutan. Analisa Sosiologi, 12(1), 93–110.
Mukhlisun. (2019). Sekolah ICBS Semakin Diminati Masyarakat Payakumbuh dan Luar Provinsi. ANTARA SUMBAR. https://sumbar.antaranews.com/berita/241786/sekolah-icbs-semakin-diminati-masyarakat-payakumbuh-dan-luar-provinsi
Novita, S., & Firmansyah, F. (2021). Strategi Destination Branding Waduk Jatiluhur Sebagai Wisata Air Unggulan Di Jawa Barat. Jurnal Audience, 4(01), 1–27. https://doi.org/10.33633/ja.v4i01.4235
Prabawati, N. P. D. (2020). Desa Canggu, Bali Sebuah Basecamp Bagi Digital Nomad? Identifikasi Produk Wisata Berdasarkan 4 A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary). Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia, 14(2), 91–108. https://doi.org/10.47608/jki.v14i22020.91-108
Ritchie, J. R. B., & Ritchie, R. J. B. (1998). THE BRANDING OF TOURISM DESTINATIONS PAST ACHIEVEMENTS & FUTURE CHALLENGES.
Sutanto, R. P., Natadjaja, L., & Erandaru. (2019). Komparasi Destination Branding dalam Official Website Negara Singapura-Malaysia-Indonesia. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 12(1), 9–19. https://doi.org/10.9744/nirmana.12.1.9-19
Tegar, E. (2023). 2023 Dinas Pariwisata Targetkan Kunjungan Ke Lembah Harau Capai 370 Ribu Orang. Dekadepos.Com. https://www.dekadepos.com/2023-dinas-pariwisata-targetkan-kunjungan-ke-lembah-harau-capai-370-ribu-orang/
Valdisa. (2021). HARAU DREAM PARK IN LEMBAH HARAU, THE BEAUTY OF PAYAKUMBUH. HOLIDOYAYO.Com. https://holidayayo.com/article/harau-dream-park-in-lembah-harau-the-beauty-of-payakumbuh
Yohana, N., Yasir, Y., & Rumyeni, R. (2018). Konferensi Nasional Komunikasi. Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, 02(01), 657–667. http://pknk.org/index.php/PKNK/article/view/47/52
Yusman, D., Effendi, N., & Ifdal, I. (2021). Manajemen Kawasan Wisata Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Menara Ilmu, 15(1), 32–41. https://doi.org/10.31869/mi.v15i1.2545
DOI: https://doi.org/10.30596/interaksi.v8i2.20263
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi © 2024 by Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi is licensed under CC BY-SA 4.0