KANDUNGAN SIPADEH JAHE (Zingiber Officinale)

Yenita Fakultas Kedokteran

Abstract


Abstrak

Indonesia sebagai salah satu penghasil jahe terbesar di dunia, memiliki peluang besar untuk mengembangkan produk turunan dari rimpang jahe. Tanaman jahe telah lama dikenal nenek moyang kita sebagai bumbu masak dan obat. Pada saat ini jahe juga jahe banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi dan makanan. Oleoresin salah satu senyawa kandungan jahe yang sering diambil, dan komponen pemberi rasa pedas dan pahit. Sifat pedas tergantung dari umur panen, semakin tua umurnya semakin terasa pedas dan pahit. Kandungan oleoresin dapat menentukan jenis jahe. Jahe rasa pedasnya tinggi, seperti jahe emprit, mengandung oleoresin yang tinggi dan jenis jahe badak rasa pedas kurang karena kandungan oleoresin sedikit. Oleoresin jahe berisi campuran-campuran fenolik aktif seperti gingerol dan shogaol yang mempunyai manfaat sebagai antioksidan . Sebagai antioksidan alami kemampuan jahe tidak terlepas dari kadar komponen fenolik total yang terkandung di dalamnya.

Kata kunci : Jahe, Oleoresin, Antioksidan


Keywords


Jahe, Oleoresin, Antioksidan

Full Text:

PDF

References


Benjelalai. 1984. Pengantar ilmu pangan; Nutrisi dan Mikrobiologi, Gadjah mada University Press.Yogyakarta.

Shukla, Y, Singh, M. 2007. Cancer preventive properties of ginger : a brief review. J Food Chem Toxicol. 45(5) :683-690.

Ravindran, P.N., Babu, K. N. 2005. Ginger The Genus Zingiber. CRC Press. New York.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.