KOMUNIKASI PEMASARAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS PENGELOLAAN KONCEK BUAH KELAPA DI KOTA TANJUNG BALAI

Abstract

ABSTRAK

Saat ini Indonesia dikenal memiliki luas perkebunan kelapa terbesar di dunia yakni 3,712 juta Ha. Dari potensi produksi sebesar 15 milyar butir pertahun hanya dimanfaatkan sebesar 7,5 milyar butir pertahun atau sekitar 50% dari potensi produksi. Masih banyak potensi kelapa yang belum dimanfaatkan karena berbagai kendala terutama teknologi, permodalan, dan daya serap pasar yang belum merata. Berdasarkan kondisi geografis kota Tanjung Balai yang merupakan wilayah pesisir, Industri kreatif berbasis pengelolahan buah kelapa banyak dilakukan oleh masyarakat kota Tanjung Balai untuk memanfaatkan bahan baku yang berasal dari alam (natural resources), yaitu memanfaatkan hasil pertanian untuk dijadikan berbagai bentuk kerajinan, bahan masakan dan makanan khas. Industri kreatif atau disebut juga ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi untuk menghasilkan ide atau gagasan. Gagasan itu sendiri, bahwa manusia mampu menciptakan sesuatu sudah ada sejak zaman purbakala sampai era modern. Saat ini pemahaman proses kreatif itu bertumbuh dan berkembang di dalam kehidupan bermasyarakat dan mengambil peran dalam perekonomian negara. Oleh karena itu industri kreatif masih potensial untuk digarap, dan Indonesia kaya akan budaya serta tradisi yang bisa menjadi sumber kreativitas. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi pemasaran pabrik pengelolaan koncek kelapa PT. Kilang Minyak Sejati dan UD. Berkat dan bagaimana implementasi integrasi kegiatan komunikasi pemasaran dan relationship marketing yang dapat membangun hubungan yang kuat antara pelaku industri kreatif pengelolaan koncek buah kelapa pada masyarakat Kota Tanjung Balai dengan pihak-pihak terkait. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dengan wawancara dengan para pelaku industri kreatif berbasis pengelolaan buah kelapa dan dokumentasi.

Kata kunci: komunikasi pemasaran, relationship marketing, industri kreatif, sumber daya alam, buah kelapa