Pondok Parsulukan Tarikat Naqsabandiyah Baitul Jafar Klambir Lima Kebun Sebagai Upaya Peningkatan Karakter Spiritual Keagamaan

Muhammad Kamil, Syarifuddin Syarifuddin, Zulfi Imran

Abstract


Beberapa alasan perlunya pendidikan karakter, diantaranya banyaknya kaum muslimin masih jauh dari nilai karakter, karena lemahnya kesadaran pada nilai-nilai moral, memberikan nilai-nilai moral pada umat merupakan salah satu fungsi peradaban yang paling utama, peran dzikir sebagai pendidik karakter menjadi semakin penting ketika banyak umat memperoleh sedikit pengajaran moral dari orangtua, masyarakat, atau lembaga keagamaan, masih adanya nilai-nilai moral yang secara universal masih diterima seperti perhatian, kepercayaan, rasa hormat, dan tanggungjawab, demokrasi memiliki kebutuhan khusus untuk pendidikan moral karena demokrasi merupakan peraturan dari, untuk dan oleh masyarakat, tidak ada sesuatu sebagai pendidikan bebas nilai. Para tokoh agama telah banyak melakukan perubahan karakter terhadap umat ini salah satunya dengan mengamalkan dzikir lewat tariqat sebagai sarana pencerahan spritual.

Dzikir pada hakikatnya adalah mengingat Allah dan melupakan apa saja selain Allah ketikda dalam berdzikir. Maka implikasi adanya dzikir yang demikian meliputi mengingat, memperhatikan, dan merasa dirinya senantiasa diawasi oleh Tuhan bahkan berpengaruh luas terhadap jiwa dan kesadaran yang kemudian diaktualisasikan pada pola pemikiran dan tingkah laku. Dapat disimpulkan bahwa dzikir merupakan kesadaran muslim sebagai makhluk Allah yang wajib untuk mengingat-Nya baik dalam lisan, hati, dan ruh serta berpikir secara islami dan berbuat sesuai syariat Islam, baik ketika dia sedang berdiri, duduk, berbaring, ataupun. Kesadaran ini menjadi ruh setiap perbuatan seorang muslim.

Keywords


Pemahaman, Masyarakat, Upaya Pencerahan, Spiritual, Lanjut Usia

Full Text:

PDF

References


Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf, (Jakarta: Qisthi Press), Cet. ke-12).

Abu Bakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat, Solo; Ramadhani, 1996).

Abu Bakar Atjeh, Pengantar Sejarah Sufi dan Taswuf, (Solo: Ramadhani, 1984).

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012).

Ahmad Rivai Harahap, Dkk, EnsiklopediaaPraktis kerukunan umat beragama, (Medan,

Ahmad Syafi?i, DzikiraSebagai Pembina Kesejahteraan Jiwa, Surabaya: PT. Bina Ilmu, (2011).

Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997).

Ahmada Fahmi, dkk., Pendidikan Karakter (Membina Generasi Muda Berkepribadian Islami), Ed. Buya KH. Amiruddin MS., Medan: CV. Manhaji, 2016).

Amiruddin MS & Muzakkir, Membangun Kekuatan Spiritualitas Kerja & Pembentukan Karakter BerbasisaTasawuf, Medan: CV. Manhaji Medan, 2018).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus BesaraBahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008, hal. 104

Djamaludin Ancok, Fuat Nashori Suroro, Psikologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995).

Doni Koesoema, Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: Grasindo, (2010).

Fakhrurrazi, Peranan Majlis Dzikir Dan Shalawat Dalam Pembentukan Akhlak Remaja, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2013.

Fuad Said, Hakikat Tarekat Naqsyabandiyah, (Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1996).

Fuad Said, Hakikat Tarekat Naqsyabandiyah, Jakarta: Al- Husna Zikra, 1996).

Hasbi As-Shiddieqy, PedomanaDzikir dan Doa, Jakarta: BulanaBintang, 2009).

http://dharwanto.blogspot.co.id/2009/10/ sejarah-tarekat-naqsyabandiyah. html, diakses tanggal 15 Januari 2020.

http://sufimuda.blogspot.com/tarekatnaqsabandiyah, diakses tanggal 30 juli 2017.

Jurnal Pondok pesantren, Mihrab, (Departemen Agama RI,Vol,II,No,1, Maret, 2008), hal.71.

Kevin Ryan danaKaren E. Bohlin, (2008), Building Character in Schools: aPractical Ways to Bring Moral Instruction to Life, San Francisco: Jossey Bass, hal. 5

Kharisudin Aqib, al Hikmah, (Surabaya: Dunia Ilmu, 1998), Cet. I, hal.49.

LouisaMa?lub, (1986), al-Munjid fi al-Lughahawa al-A?lam, Beirut: Al-Maktabah asy-Syarqiyah, hal. 236

M. John Echolsadan Hassan Shadily, (2009), KamusaInggris Indonesia: An English-IndonesianaDictionary, Cet. XXI (Jakarta: PT. Gramedia, hal. 214

Malik Ibn Anas, Al-Muwatha, (Bairut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiah), juz: 2, hal.905

Mawardi Labay El sulthani, Zikir dan Doa Dalam Kesibukan, (Departemen Penerangan RI 1992), hal. 81.

Mawardi Labay El sulthani, Zikir dan Doa Dalam Kesibukan, (Departemen Penerangan RI 1992), hal. 15

Megawangi, (2014), Pendidikan KarakteraSolusi yang Tepat untu MembangunaBangsa, Bogor: Indonesia HeritageaFoundation, hal. 5

Megawangi, (2014), Pendidikan KarakteraSolusi yang Tepat untu Membangun Bangsa,hal. 6

Muhammad FuadaAbdul Baqi, (2009), Al-Lu?lu? wal Marjan; Kumpulan Hadis Shahih Bukhariadan Muslim, Jakarta: Ulumul Qura, hal. 381

Mursyid adalah panggilan khusus kepada seseorang yang mengamalkan Tariqat dan bila sampai maqamnya. Untuk mendapatkan gelar itu harus melalui peroses panjang, mursyid ini penuntun jalan dalam beramal dan berzikir.

Nama-nama dan biografi singkat mengenai gelombang pertama masuknya orang-orang Naqsyabandiyah ke india dalam Rizvi, A History of sufismin India, Jilid II, New Delhi: Munshiram Manoharial, 1983 hal.180.

PerdanaPublising: 2012), . 494.

R.W.J Austin dkk, Shalat dan Perenungan (Dasar-Dasar Kehidupan Ruhani Menuurut Ibnu Arabi), Pustaka Sufi, Yogyakarta, Cet 1, 2001, hal. 36-37.

Ramayulis dan Samsul Nizar, (2009), Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, hal. 265

Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-Quran aTentang Zikir & Doa, Jakarta: Lentera Hati, 2008, hal. 200.

Sokhi Huda, Tasawuf Kultural Fenomena Wahidatul Wujuh, Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2008, hal. 21.

Solihin dan Rosihon Anwar, Ilmu Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia,2008, hal.203.

Sri Mulyati, Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarrah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2004, hal. 89-105

Sri Mulyati, Tarekat-Tarekat Muktabarah Di Indonesia, hal. 103.

Sri Mulyati, Tarekat-Tarekat Muktabarah Di Indonesia, hal.102.

Sri Mulyati, Tarekat-Tarekat Muktabarah Di Indonesia, hal.107.

Sri Mulyati, Tarekat-Tarekat Muktabarah Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2004), hal. 95

Sri mulyati, Tarekat-tarekat muktabarah di indonesia, (Jakarta: Pernada Media, 2004), hal.89.

Sri Mulyati, Tarekat-Tarekat Muktabarah Di Indonesia, hal.115-118.

Sumber Peta Kecamatan Hamparan Perak 2021.

Syekh Muhammadahisyam kabbani, energy zikir danashalawat, Jakarta: PT Serambi Ilmu Semestaa 1998), hal.11

ThomasaLickona, (2013), Mendidik Untuk MembentukaKarakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab, penerjemah Juma Abdul Wamaungo, editora Uyu Wahyudin danaSuryani, Ed. 1, Cet. 3, Jakarta: Bumi A A

TimaPenyusun Kamus Pusat Pembinaana dan PengembanganaBahasa, (2008), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia


Refbacks

  • There are currently no refbacks.