Pengaruh Total Asset Turn Over Dan Debt To Asset Ratio Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Perhotelan, Restoran Dan Pariwisata Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2014-2017

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Total Asset Turn Over (TATO) dan Debt to Asset Ratio (DAR) secara parsial dan simultan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan Subsektor Perhotelan, Restoran dan Pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri perhotelan. Restoran dan Pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 sampai 2017 berjumlah 10 perusahaan. Dari populasi diatas, maka penulis hanya memutuskan 9 perusahaan yang menjadi penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Secara parsial variabel Total Asset Turnover (TATO) menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan sub sektor perhotelan. Restoran dan Pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara parsial pada variabel Debt to Asset Ratio (DAR menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan sub sektor perhotelan Restoran dan Pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel secara simultan Total Asset Turnover (TATO) dan terhadap Asset Ratio (DAR) menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan sub sektor perhotelan.Restoran dan Pariwisata yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Sebaiknya dalam penggunaan hutang dapat dialokasikan sebagai sumber pendanaan untuk penambahan biaya promosi dan peningkatan produktivitas yang berdampak pada tingkat penjualan perusahaan.Agar tujuan perusahaan tercapai maka perusahaan harus lebih bijak dalam mengambil keputusan pendanaan untuk menggunakan hutang perusahaan. perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas, perusahaan harus mengelola laba bersih dengan jumlah modal dan aset dengan baik sehingga perusahaan dalam keadaan dan kondisi yang menguntungkan.