Financial Fragility di Masa Pandemi Covid-19

Murviana Koto

Abstract


Wabah COVID-19 yang melanda dunia sejak akhir tahun 2019 masih berlanjut. Adaptasi melalui gaya hidup New Normal masih menjadi pilihan yang layak. Beradaptasi dengan perubahan gaya hidup dan perilaku keuangan tidak terkecuali. Studi ini harus dapat menentukan tingkat kerentanan keuangan dalam suatu komunitas dan memberikan garis besar tentang bagaimana mengatasi masalah yang diciptakan oleh perilaku keuangan yang tidak efisien. Seseorang yang memiliki kebiasaan keuangan yang kuat diharapkan dapat mengelola keuangannya secara efektif dan terhindar dari ketidakamanan keuangan. Selain itu, seseorang dengan tingkat literasi keuangan yang tinggi diharapkan mampu mengelola keuangannya dengan baik. Jumlah keseluruhan responden dalam survei ini adalah 143 orang dari Sumatera Utara, dengan 51 persen di antaranya berdomisili di Medan. Menurut temuan penelitian, 27 persen penduduk di Sumut secara finansial tidak aman (rapuh), sedangkan 73 persen tidak (rapuh). Pria ditemukan lebih tidak aman secara finansial (rapuh) daripada wanita, dengan 30,19 persen rentan secara finansial (rapuh) (24,44 persen). Kondisi pandemi memperbaiki perilaku keuangan responden, menurut penelitian ini. Responden secara intuitif mengambil langkah-langkah untuk mengamankan diri sebagai akibat dari kondisi ekonomi yang terkesan semakin menegangkan dan tidak menentu (survival). Responden mulai menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk ditabung dan keperluan lainnya.


Keywords


Kerapuhan Keuangan, Perilaku Keuangan, Literasi Keuangan

Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. (2019). Jumlah Penduduk Miskin di Sumatera Utara. Retrieved from https://medankota.bps.go.id/indicator/23/88/1/jumlah-penduduk-miskin.html

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2021). Berita Resmi Statistik 2020. In bps.go.is. Retrieved from https://papua.bps.go.id/pressrelease/2018/05/07/336/indeks-pembangunan-manusia-provinsi-papua-tahun-2017.html

Bhushan, P., & Medury, Y. (2013). Financial Literacy and its Determinants. International Association of Scientific Innovation and Research, 4(2), 155160. https://doi.org/ISSN (Print) : 2279-0020

Clark, R. L., Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2020). Financial Fragility During the Covid-19 Pandemic. National Bureau of Economic Research, (28207). https://doi.org/10.2139/ssrn.3723940

Demertzis, M., Domnguez-Jimnez, M., & Lusardi, A. (2020). The financial fragility of European households in the time of COVID-19. ECONIS - Online Catalogue of the ZBW, 15(July), 116. Retrieved from https://www.bruegel.org/wp-content/uploads/2020/07/PC-15-2020-final.pdf

Hasler, A., & Lusardi, A. (2019). Financial Fragility among Middle-Income Households: Evidence Beyond Asset Building. (March), 34. Retrieved from https://www.pgpf.org/sites/default/files/US-2050-Financial-Fragility-Among-Middle-Income-Households-Evidence-Beyond-Asset-Building.pdf

Hogarth, J. M. (2006). Financial education and economic development. Improving Financial Literacy: International Conference Hosted by the Russian G8 Presidency in Cooperation with the OECD, 134.

Hung, A., Parker, A. M., & Yoong, J. (2009). Defining and Measuring Financial Literacy. RAND Working Paper Series. Retrieved from http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1498674

Lusardi, A., Schneider, D., & Tufano, P. (2011). Financially fragile households: Evidence and implications. Brookings Papers on Economic Activity, Spring, 20(1), 83134. https://doi.org/10.1353/eca.2011.0002

Mutia Fauzia. (2020). Anggaran Pemulihan Dampak Pandemi Naik Jadi Rp 641,17 Triliun. KOMPAS.Com.

Otoritas Jasa Keuangan. (2013). Developing Indonesian Financial Literacy Index. DEFINIT.Asia. https://doi.org/10.3390/su5030841

Vitt, L. a., Kent, J., Lyter, D. M., Siegenthaler, J. K., & Ward, J. (2000). Personal Finance and the Rush To Competence: Financial Literacy Education in the U.S. Personal Finance, 1234. https://doi.org/Fannie Mae Foundation: Washington DC




DOI: https://doi.org/10.30596/snk.v2i1.8412

Refbacks

  • There are currently no refbacks.