Urgensi Kaidah-Kaidah Fikih Terhadap Reaktualisasi Hukum Islam Kontemporer

Muhammad Iqbal

Abstract


Kehidupan manusia yang terus berkembang sesuai dengan fitrah kemanusiannya, menjadikan banyaknya kasus-kasus baru muncul tanpa ada ketentuan hukumnya baik dalam Al-Quran maupun Hadis. Dinamika masyarakat yang terus berkembang tersebut, tak sejalan dengan teks hukum yang sifatnya statis. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan adanya reaktualisasi hukum Islam dalam konteks kekinian. Masalah lain yang mengemuka adalah untuk melakukan reaktualisasi tetap harus ada mekanisme atau formula dalam menemukan hukum baru tersebut. Kaidah-kaidah fikih ternyata memberikan solusi konkrit akan kebutuhan metode atau cara dalam menemukan hukum (istinbath al-ahkam) itu. Dengan adanya kaidah-kaidah fikih maka diharapkan masalah-masalah kontemporer dapat ditemukan jawabannya sebagai aplikasi terhadap reaktualisasi hukum Islam

Keywords


Kaidah-kaidah Fikih, Reaktualisasi, Hukum Islam, Kontemporer

Full Text:

PDF

References


Al-Nadwi, Ali Ahmad, 1994, al-Qawaid al-Fiqhiyyat: Mafhumuha, Nasyatuha, Tathawwuruha, Dirasatu Maallafatiha, Adillatuha, Muhimmatuha, Tathbiqatuha, Damaskus: Dar al-Qalam.

Al-Qarafi, 1990, al-Furuq, Juz 3, Beirut: Dar al-Marifat.

Al-Salam, Abu Muhammad Izz al-Din Abd al-Aziz ibn Abd, t.t., Qawaid al-Ahkam fi Masalih al-Anam, Juz I, Kairo, Mustafa Muhammad.

Al-Suyuthi, Jalal al-Din al-Rahman bin Abi Bakar, t.t., Al-Asybah wa al-Nazhair, Semarang: Toha Putra.

Al-Syatibi, 1314 H, al-Muwafaqat fi Ushul al-Ahkam, Juz II, Mesir: Dar al-Fikr.

Al-Zarqa, Musthafa Ahmad, 1983, al-Madkhal al-Fiqh al-Amm, Juz II, cet. ke-7, Damaskus: Mathbaah Jamiah.

Al-Zarqa, Musthafa Ahmad, 1983, al-Madkhal al-Fiqh al-Amm, Juz II, cet. ke-7, Damaskus: Mathbaah Jmiah.

Ash-Shiddieqy, Hasbi, 2001, Filsafat Hukum Islam, Pustaka Rizki Putra, Semarang.

Ash-Shiddieqy, T.M. Hasbi, 1975, Pengantar Hukum Islam I, Jakarta: Bulan Bintang.

Azhar, Muhammad, 1996, Fiqh Kontemporer Dalam Pandangan Neomodernisme Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Djazuli, A., Signifikansi Kaidah Fiikih, dalam Jaih Mubarok, 2002, Kaidah Fikih, Sejarah dan Kaidah Asasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Haidar, M. Ali, 1994, Nahdhatul Ulama dan Islam di Indonesia: Pendekatan Fikih dalam Politik, Jakart: PT Gramedia Pustaka Utama.

Haq, Abdul, dkk, 2009, Formalisasi Nalar Fikih, Surabaya: Khalista.

Hasan, M. Ali, 1996, Masail Fiqhiyah Al-Haditsah Pada Masalah-masalah Kontemporer Hukum Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Hidayatullah, Syarif, 2012, Qawaid Fiqiyyah dan Penerapannya Dalam Transaksi Keuangan Syariah Kontemporer (Mumalat, Maliyyah Islamiyah, Musirah), Jakarta: Gramata Publishing.

Muallim, Amir, Yusdani, 2001, Konfigurasi Pemikiran Hukum Islam, Yogyakarta: UII Press.

Mubarok, Jaih, 2002, Kaidah Fiqh, Sejarah, Dan Kaidah Asasi, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Mudzhar, Atho, Fiqh dan Reaktualisasi Ajaran Islam, dalam Budhy Munawar-Rachman (ed.), 1995, Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah, Jakarta: Paramadina.

Mujib, Abdul, 2001, Kaidah-kaidah Ilmu Fiqh, Jakarta: Kalam Mulia.

Munawwir, Ahmad Warson, 1989, Al-Munawwir (Kamus Arab-Indonesia), Surabaya: Pustaka Progressif.

Nata, Abuddin, et.al., 1991, Suplemen Ensiklopedi Islam, Jilid I, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.

Rahman, Asjmuni A., 1976, Kaidah-kaidah Fiqih (Qawaidul Fiqhiyyah), Jakarta: Bulan Bintang.

Yasin, Sulchan, 1997, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (KBI-Besar), Surabaya: Amanah.

Zahrah, Abu, 1990, Ushul Fiqh, Mesir: Dar al-Fikr al-Arabi.

Zahrah, Muhammad Abu, 1985, Ushul al-Fiqh, Beirut: Dar al-Fikr al-Araby.




DOI: https://doi.org/10.30596/edutech.v4i2.2273

Refbacks

  • There are currently no refbacks.