Keberlanjutan Usaha Tani Kedelai di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas Melalui Pendekatan Multidimensional Scalling (MDS) Guna Mewujudkan Swasembada Pangan

Salsabila Salsabila, Bobby Agung Pratama, Eka Aditya Kurniawan, Wita Sania Agustin, Nurhasbi Lazuardi, Muhammad Roihan Hanif

Abstract


Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan strategis dan populer di Indonesia setelah padi dan jagung. Komoditi ini memiliki peran yang signifikan dalam mencapai swasembada pangan dalam negeri. Kecamatan Barumun Tengah, yang terletak di Kabupaten Padang Lawas, merupakan salah satu wilayah yang berperan penting dalam produksi kedelai nasional. Namun, keberlanjutan usahatani kedelai di wilayah ini masih menjadi perhatian utama, terutama dalam menghadapi dinamika global, perubahan iklim, dan ketidakpastian ekonomi. Untuk menjawab tantangan ini dan mendukung upaya mencapai swasembada pangan, perlu dilakukan penelitian yang komprehensif. Dalam konteks ini, pendekatan Multidimensional Scaling (MDS) digunakan untuk menganalisis dimensi keberlanjutan usahatani kedelai, termasuk aspek ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan. Hasil penelitian diperoleh bahwa status keberlanjutan usahatani kedelai di Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas dikategorikan kurang berkelanjutan dengan nilai indeks sebesar 46,09. Berdasarkan lima dimensi yang digunakan untuk menganalisis keberlanjutan usahatani kedelai, diperoleh bahwa dimensi kelembagaan yang memiliki nilai indeks paling tinggi dibandingkan dengan empat dimensi lainnya (dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan teknologi). Nilai indeks keberlanjutan dari dimensi kelembagaan sebesar 71,56 yang artinya bahwa nilai tersebut dikategorikan cukup berkelanjutan. Sementara keempat dimensi lainnya dikategorikan kurang berkelanjutan. Dari 19 atribut yang digunakan dalam 5 (lima) dimensi keberlanjutan usahatani kedelai terdapat 9 (sembilan) atribut sensitif dari masing-masing dimensi. Atribut sensitif tersebut meliputi : (a) dimensi ekologi terdiri dari kesesuaian lahan, tingkat serangan hama dan potensi lahan (b) dimensi ekonomi terdiri dari harga jual kedelai, biaya usahatani dan jumlah produksi. (c) dimensi sosial terdiri dari tingkat pendidikan. (d) dimensi teknologi terdiri dari jenis teknologi. (e) dimensi kelembagaan yaitu atribut sumber modal.


Keywords


Keberlanjutan usaha tani; atribut sensitif; rapfarm; kedelai

Full Text:

PDF

References


BPS. 2019. Data Sosial dan Kependudukan Indonesia.

Fauzi, A. (2009). Economic of nature’s non convexity : reorientasi pembangunan ekonomi sumber daya alam dan implikasinya bagi lingkungan : teori dan aplikasi. Gramedia.

Haryadi, A., Patandjengi2, B., & Hamid3, N. (2022). Analisis Keberlanjutan Agribisnis Paprika di Kabupaten Gowa (Studi Kasus Kelompok Tani Veteran Buluballea Malino) Agribusiness Sustainability Analysis of Peppers in Gowa District (Case Study Veterans Farmer Group Buluballea Malino). Jurna Sosial Ekonomi Pertanian, 18(3), 211–231. https://journal.unhas.ac.id/index.php/jsep

Krisdayanti, N. M. L., Satriawan, I. K., & Yoga, S. I. W. G. (2017). Sistem dinamik ketersediaan kedelai dalam rangka swasembada pangan di Provinsi Bali. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 5(3), 45–56.

Ma’sum, M. A., Partoyo, P., & Kundarto, M. (2020). Kesesuaian Lahan Untuk Kedelai Edamame Di Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. JURNAL TANAH DAN AIR (Soil and Water Journal), 17(1), 11. https://doi.org/10.31315/jta.v17i1.3990

Nurmalina, R. (2016). Analisis Indeks dan Status Keberlanjutan Sistem Ketersediaan Beras di Beberapa Wilayah Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 26(1), 47. https://doi.org/10.21082/jae.v26n1.2008.47-79

Parmawati, R., Andawayanti, U., & Sholihah, Q. (2022). Analisis keberlanjutan perkebunan kopi rakyat di Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. Agromix, 13(1), 126–135. https://doi.org/10.35891/agx.v13i1.3186

Sulistyaningsih, & Laia, A. (2022). Pemanfaatan Alat Rice Transplanter dalam Usahatani Padi Sawah (Kasus di UD Maju Jaya dan Kelompok Tani Bersatu Situbondo). Jurnal Pertanian Agros, 24(3), 1563–1571.

Supranto, J. (2004). Analisis multivariat arti dan interpretasi. Rineka Cipta.

Taek, P. A. G., Supriadi, D., & Taek, S. M. (2022). Upaya Pemberdayaan Petani Lahan Kering Untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan Dan Ketahanan Pangan. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 6(1), 2345–2359. https://doi.org/10.58258/jisip.v6i1.2829

Triastono, J., Kurniyati, E., & Jatuningtyas, R. K. (2018). Status dan strategi pengembangan kedelai untuk swasembada di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Peternakan Terpadu Ke-3, 650–662. http://eproceedings.umpwr.ac.id/index.php/pertanian/article/view/1355/1173

Wahyudi, A., & Wulandari, S. (2019). INOVASI TEKNOLOGI DAN INOVASI KELEMBAGAAN MENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHATANI LADA DI KALIMANTAN TIMUR / Technology and Institution Innovation Supporting the Sustainability of Pepper Farming System in East Kalimantan. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 25(2), 108. https://doi.org/10.21082/jlittri.v25n2.2019.108-124




DOI: https://doi.org/10.30596/jasc.v8i1.19365

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Kampus Utama
Jl. Kapten Muchtar Basri No.3, Glugur Darat II,Medan
Sumatera Utara-20238
E-mail: jasc@umsu.ac.id

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats