Penerapan Model Pembelajaran Two Stay-Two Stray Dalam Pembelajaran Matematika

Yeli asa Waruwu

Abstract


Salah satu model pembelajaran yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Two Stay-Two Stray. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian: (1) Mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray di SMK Negeri 1 Lolowau, (2) Mendeskripsikan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray di SMK Negri 1 Lolowau, (3) Membuktikan secara signifikan kualitas pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray mencapai 75% (baik), (4) Membuktikan secara signifikan rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray mencapai 75 (baik).Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negri 1 Lolowau dengan subjek penelitian kelas X semester Ganjil, jumlah siswa 30 orang dengan jumlah laki-laki 14 orang dan perempuan 16 orang. Instrumen penelitian: (1) Lembaran observasi terdiri dari (a) Lembar observasi untuk siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa selama proses pembelajaran khususnya siswa-siswi yang tidak aktif dalam pembelajaran, (b) Lembar pengamatan siswa dalam kegiatan pembelajaran digunakan untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, (c) Lembar pengamatan proses pembelajaran responden guru yang digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh guru/peneliti. (2) Wawancara digunakan untuk mengetahui bagaimana pendapat dari siswa tentang pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray, (3) Angket digunakan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran, (4) Foto sebagai bahan dokumentasi, (5) tes hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hasil penelitian: (1) Pada siklus I (pertama), banyak siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran rata-ratanya 43,34%; minat, perhatian, partisipasi dan persentase siswa rata-ratanya 56,05% dengan kategori cukup; serta proses pembelajaran responden guru rata-ratanya 60,94% dengan kategori cukup, sedangkan pada siklus II (kedua), siswa yang tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran berkurang rata-ratanya 20%; minat, perhatian, partisipasi dan persentase siswa rata-ratanya 79,68% dengan kategori baik; serta proses pembelajaran responden guru rata-ratanya 86,72% dengan kategori sangat baik, (2) Angket kualitas pembelajaran pada siklus I (pertama) mencapai 63,10% dengan kategori cukup menjadi 89,83% pada siklus II (kedua) dengan kategori baik sekali, (3) Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I (pertama) mencapai 65,43 dengan kategori cukup, persentase ketuntasan 60% dan ketidaktuntasan 40%. Pada siklus II (kedua), rata-rata hasil belajar siswa mencapai 80,90 dengan kategori baik, persentase ketuntasan 93,33% dan ketidaktuntasan 6,67%. Kesimpulan penelitian: (1) Dalam proses pembelajaran hendaknya guru mata pelajaran menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray, (2) Hendaknya setiap Guru diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (3) Hendaknya setiap guru tidak merasa bosan memperbaiki kelemahan dalam melaksanakan proses pembelajaran.


Keywords


Model Pembelajaran Two Stay Two Stray, Proses Pembelajaran, Hasil Belajar Siswa

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.30596/jppp.v2i3.7175

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran [JPPP]

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Kampus Utama
Jl. Kapten Muchtar Basri No.3, Glugur Darat II,Medan
Sumatera Utara-20238
E-mail: jppp@umsu.ac.id


Creative Commons License
Creation is distributed under theĀ Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License