Pengaruh Auksin, Sitokinin, Giberelin, dan Paklobutrazol terhadap Pertumbuhan Bibit Anggrek Dendrobium sylvanum pada Tahap Aklimatisasi

Tantri Swandari, Abid Faisal

Abstract


Indonesia memiliki berbagai jenis anggrek dengan keunikan bentuk bunga, warna, corak, serta ukuran. Jenis anggrek yang paling populer adalah Dendrobium. Pada umumnya anggrek diperbanyak melalui teknik kultur jaringan, namun pada tahap aklimatisasi terdapat kendala seperti rendahnya persentase bibit yang dapat bertahan hidup dan pertumbuhan yang stagnan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh auksin, sitokinin, giberelin, serta paklobutrazol terhadap parameter pertumbuhan bibit anggrek di tahap aklimatisasi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian dan Percobaan (KP2) Instiper Yogyakarta pada bulan Februari-Mei 2020. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktor pertama adalah jenis hormon (4 aras), yaitu A1 (auksin), A2 (sitokinin), A3 (giberelin), A4 (paklobutrazol); faktor kedua berupa konsentrasi hormon yaitu D0 (0 ppm), D1 (2,5 ppm), D2 (5 ppm), D3 (7,5 ppm), masing-masing kombinasi perlakuan dilakukan pengulangan sejumlah 3 kali, kemudian dilakukan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hormon giberelin memberikan pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan bibit anggrek dibandingkan dengan hormon auksin, sitokinin, atau paklobutrazol. Hormon giberelin 5 ppm dapat meningkatkan pertumbuhan bibit anggrek seperti lebar tanaman, lebar daun, panjang daun, jumlah akar, panjang akar, dan bobot segar bibit.

Keywords


Aklimatisasi, anggrek, Dendrobium sylvanum, hormon, konsentrasi.

Full Text:

PDF

References


Asra, R., Samarlina, R. A., & Silalahi, M. (2020). Hormon Tumbuhan. Universitas Kristen Indonesia. UKI Press. Jakarta.

Bidadi, H., Yamaguchi, S., Asahina, M., & Satoh, S. (2010). Effects of shoot applied gibberellin gibberellin-biosynthesis inhibitors on root growth and expression of gibberellin biosynthesis genes in Arabidopsis thaliana. Plant Root, 4, 4-11.

Chandra, S., Bandopadhyay, R., Kumar, V., & Chandra, R. (2010). Acclimatization of tissue cultured plantlets: From laboratory to land. In Biotechnology Letters (Vol. 32, Issue 9, pp. 1199–1205). https://doi.org/10.1007/s10529-010-0290-0

Dronne, S., Jullien, F, Caissard, J.C, Faure, O. (1999). simple and efficient method for in vitro shoot regeneration from leaves of lavandin (Lavandula X intermedia Emeric ex Loiseleur). Plant Cell Report, 18(5), 429-433.

Ehirim, B. O., Ishaq, M. N., Agboire, S., Solomon, C., Ejizu, A. N., & Diarra, A. (2014). Acclimatization: An Important Stage In Culture. Asian American Plant Science Research Journal, 1(1), 1–7. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.15272.47369

Kartiman, R., Sukma, D., Aisyah, S. I., & Purwito, A. (2018). Multiplikasi in vitro Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) pada perlakuan kombinasi NAA dan BAP. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia, 5(1), 75.

Kuehnle, A. R. (2007). Orchids (Dendrobium). In N. O. Anderson (Ed.), Flower Breeding and Genetics: Issues, Challenges, and Opportunities for the 21st Century (1st ed., pp. 539–560). Springer.

Kurepin, L., Dahal, K., Savitch, L., Singh, J., Bode, R., Ivanov, A., Hurry, V., & Hüner, N. (2013). Role of CBFs as Integrators of Chloroplast Redox, Phytochrome and Plant Hormone Signaling during Cold Acclimation. International Journal of Molecular Sciences, 14(6), 12729–12763.

Lestari, E. P., Yunus, A., & Article, H. (2018). Diversity Induction of Dendrobium sylvanum Orchid through In Vitro Irradiation of Gamma Ray. Biosaintifika, 10(36), 691–697.

Nikmah, Z. C., Slamet, W., & Kristanto, B. A. (2017). Aplikasi silika dan NAA terhadap pertumbuhan Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis l.) pada tahap aklimatisasi. Journal of Agro Complex, 1(3).

Pratama, J., & Nilahayati, N. (2018). Modifikasi Media MS Dengan Penambahan Air KelapaUntuk Subkultur I Anggrek Cymbidium. Jurnal Agrium, 15(2), 96–109.

Pertiwi, N. M., Tahir, M., & Same, M. 2016. Respons pertumbuhan benih kopi robusta terhadap waktu perendaman dan konsentrasi giberelin (GA3). Jurnal Agro Industri Perkebunan, 4(1), 1-11

Purwanto, A. (2016). ANGGREK Budi Daya dan Perbanyakan (Indah (ed.); 1st ed.). LPPM UPN Yogyakarta.https://eprint.upnyk.ac.id

Seelye, John F; Burge, G.K.; Morgan, E. R. (2003). Acclimatizing Tissue Culture Plants: Reducing the Shock. Combined Proceedings International Plant Propagator’s Society, 85–9

Swandari, T., Setyorini, T., & Solifudin, A. (2017). Pengaruh pemberian serum darah kambing terhadap analisis karakteristik daun cabai keriting (Capsicum annuum). “Penelitian, Pendidikan Dan Penerapan Biologi Untuk Mendukung Pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).” Seminar Nasional Biologi UNY 2017, UNY.

Widyati, E. (2016). Peran Fitohormon pada Pertumbuhan Tanaman dan Implikasinya terhadap Pengelolaan Hutan. Galam, 2(2), 11–22.

Yaacob, J. S., Saleh, A., Elias, H., Abdullah, S., Mahmad, N., & Mohamed, N. (2014). In vitro Regeneration and Acclimatization Protocols of Selected Ornamental Plants (Agapanthus praecox, Justicia betonica and Celosia cristata). Sains Malaysiana, 43(5), 715–722.

Yulia, E., Baiti, N., Handayani, R. S., & Nilahayati, N. (2020). Respon Pemberian Beberapa Konsentrasi BAP dan IAA terhadap Pertumbuhan Sub-Kultur Anggrek Cymbidium (Cymbidium finlaysonianum Lindl.) secara In-Vitro. Agrium, 7(2), 156–165.

Zahara, M., & Win, C. C. (2019). Morphological and Stomatal Characteristics of Two Indonesian Local Orchids. Journal of Tropical Horticulture, 2(2), 65. https://doi.org/10.33089/jthort.v2i2.26

Zinabu, D., Gebre, E., & Asfere, Y. (2021). Genotype and Plant Growth Hormone. Plant Cell Biotechnology and Molecular Biology, 22(19 & 20), 89–102.

Zulkarnain. (2009). Kultur Jaringan Tanaman: Solusi Perbanyakan Tanaman Budi Daya (R. Rachmatika (Ed.); 4th ed.). PT Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v26i1.14375

Refbacks

  • There are currently no refbacks.