Penggunaan Lilin Lebah dengan Penambahan Konsentrasi Minyak Atsiri Tanaman Serai (Cymbopogon citratus) sebagai Pengusir Lalat (Musca domestica).

Ema Lestari, Fatimah Fatimah, Khusnul Khotimah

Abstract


Lilin lebah dengan penambahan konsentrasi minyak atsiri serai merupakan salah satu lilin aromaterapi yang memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan manusia di antaranya untuk merelaksasikan tubuh, menyegarkan pikiran, untuk memperbaiki mood, dan penyembuhan penyakit yang memberikan efek fisiologi. Tujuan dari penelitian ini menentukan karakteristik lilin lebah dengan penambahan konsentrasi minyak atsiri tanaman serai, menentukan daya tolak lalat terhadap lilin lebah dengan penambahan minyak atsiri tanaman serai dan daya terima panelis. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan penambahan konsentrasi minyak atsiri tanaman serai pada lilin lebah dengan formulasi 0%, 3%, 5% dan 7% serta uji ANOVA dan BNT 5% dilaksanakan dari februari hingga juli 2019 di Laboratorium Bioproses dan Bioenergi Teknologi Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut. Pengujian yang dilakukan yaitu uji waktu leleh, uji titik leleh, uji daya tolak lalat terhadap lilin, uji organoleptik dan uji efek setelah dibakar. Hasil penelitian menunjukkan lilin aromaterapi yang memiliki waktu leleh terlama adalah lilin lebah dengan konsentrasi 3% minyak atsiri serai dan titik leleh yang sesuai SNI 0386 1989 A / SII 0348 1980 adalah lilin lebah dengan konsentrasi 5% minyak atsiri serai. Daya tolak lalat terhadap lilin aromaterapi tertinggi adalah 77% pada penambahan 7% minyak atsiri serai. Daya terima panelis terhadap lilin aromaterapi minyak atsiri serai yaitu yang disukai panelis adalah lilin aromaterapi 7% dari segi warna dan tekstur, lilin aromaterapi 5% dari segi aroma.

Keywords


Lalat, lilin lebah, minyak atsiri, tanaman serai.

Full Text:

PDF

References


Erlinda L. 2015. Optimasi Penambahan Minyak Atsiri Terhadap Lilin Aromaterapi Dari Sarang Lebah. Politeknik Negeri Tanah Laut.

Listiani N., Prasetyorini, dan Moerfiah. 2014. Minyak Atsiri Bunga Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Dalam Lilin Padat Sebagai Pengusir Lalat.Universitas Pakuan.

Lubis M. F. 2017. Uji Termofisik Lilin Parafin Sebagai Bahan Penyimpan Panas Dan Pemanfaatannya Untuk Pemanasan Udara. Departemen Teknik Mesin Dan Biosistem. Institut Pertanian Bogor

Mawarni A. 2016. Potensi Lalat (Musca Domestica) Di Tpa Jatibarang Semarang Sebagai Vektor Cacing Parasit.Universitas Negeri Semarang.

Nilotama S. K. L., dan Noviyanda R. 2015. Pelatihan Pembuatan Lilin Hias Sebagai Elemen Dekoratif Interior.Universitas Trisakti. (1): 221225.

Pasaribu G., Gusmailina dan G. R. Esa Pangersa. 2015. Kualitas Lilin Aromaterapi Dan Sabun Berbahan Minyak Dryobalanops Aromatica. Jurnal Penelitian Hasil Hutan.34(2):101110.

Rusli N., dan Rerung Y. W.R. 2018. Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk Dari Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon Cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia. 4(1):68-73.

Sandri A., Fatimah, Adlhani Erfanur, Erlinda A. 2016. Optimasi Penambahan Minyak Atsiri Bunga Kamboja TerhadapLilin Aromaterapi Dari Lilin Sarang Lebah. Jurnal TeknologiAgro-Industri. 3(1).

Sandri A., Fatimah. 2016. Hilirisasi Sarang Lebah Madu Menjadi Produk Lilin Aromaterapi Bagi Masyarakat Petani Lebah Madu. Politeknik Negeri Tanah Laut.

Santi N. 2018. Pemanfaatan Senyawa Parafin Dari Hasil Pirolisis Limbah Plastik Polietilen Berdensitas Tinggi (Hdpe) Sebagai Bahan Pembuatan Lilin Aromaterapi Kencur (Kaempferia Galanga L.).Universitas Islam Negeri Alauddin.

Sulastri, Y. S., & Tampubolon, K.. (2019). Aromatic Plants: Phytoremediation of Cadmium Heavy Metal and The Relationship to Essential Oil Production. International Journal of Scientific and Technology Research. 8(8), 1064-1069.

Wahyuningtias D. 2010. Uji Organoleptik Hasil Jadi Kue Menggunakan Bahan Non Instant Dan Instant. Binus Business Review. 1(9): 116125.




DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v22i3.4683

Refbacks

  • There are currently no refbacks.