Peningkatan Produksi Buah Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Secara Hidroponik.

Julieta Christy

Abstract


Melon merupakan tanaman buah.yang bernilai cukup tinggi.Dengan tingginya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi buah melon diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi buah melon.Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mempraktikan sistem pertanaman melon secara hidroponik.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkakaji peningkatan perkembangan tanaman melon yang dibudidayakan secara hidroponik dengan penggunaan empat jenissubstrat serta menggunakan tiga jenis varietas.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial.Dengan perlakuan substrat media tanam dan varietassebagai faktor yang digunakan.Perlakuan substrat yaitu arang sekam, sabut kelapa, serbuk gergaji dan pasir.Perlakuan varietas terdiri atas 3 varietas, yaitu Aramis F1, Amanta F1 dan Red Aroma. Tanaman dalam setiap perlakuan diberikan larutan nutrisi yang sama sesuai dengan tingkat pertumbuhannya.Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pasir merupakan substrat hidroponik yang memberikan respon terbaik terhadap perkembangan tanaman melon secara hidroponik.Ketiga varietas melon yang digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dalam hal bobot buah dan tingkat kemanisannya.

Keywords


Media tanam, melon, substrat hidroponik, varietas melon.

Full Text:

PDF

References


Bangun, A.P. 2004. Menangkal Penyakit dengan Jus Buah dan Sayuran (Ed. Revisi).AgroMedia. Jakarta.

BPIB. 2016. Nilai Brix untuk Menentukan kualitas pada Buah-buahan.Balai Pengujian dan Identifikasi Barang.Indonesia Customs & Exercise Laboratory Bulletin. Jakarta. IV (01) : 1-28.

Damanik, M.M.B., Bachtiar, E.H., Fauzi, Sarifuddiun, dan Hamidah, H. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan.USU Press. Medan.

Fahmi, Z. I. 2013. Media tanam sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan. Surabaya.

Fatonah, S., Asih, D., dan Iriani, D. 1995.Pertumbuhan bunga betina pada tanaman melon dengan pemberian giberelin. Jurnal UNRI. 161 167.

Gardner, F.P., Pearcem R.B. dan Mitchell, R.L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta.

Hanum, C., 2010. Ekologi Tanaman. USU Press. Medan.

Hasriani, Kalsim, D.K dan Sukendro, A. 2013. Kajian serbuk sabut kelapa (cocopeat) sebagai media tanam. Jurnal IPB : 1 7.

Indrawati, R., D. Indradewa, S. N. H. Utami. 2012. Pengaruh komposisi media dan kadarnutrisi hidroponik terhadap pertumbuhan dan hasil tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). Vegetalika Vol 1 No.3.

Jumin, H.B. 2014.Dasar-Dasar Agronomi. Edisi Revisi. Rajawali Press. Jakarta.

Kementerian Pertanian. 2016a. Basis Data Statistik Pertanian.https://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/hasil_ind.asp. [1 Juli 2016]

Kementerian Pertanian. 2016b. Basis Data Statistik Pertanian.https://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/hasil_lok.asp. [1 Juli 2016].

Kusvuran, S. 2012. Effects of drought and salt stress on growth, stomatal conductance, leaf water and osmotic potenstials of melon genotypes (Cucmis melo L.).African Journal of Agricultural Research. 7(5):775-781.

Lester, G. 1997. Melon (Cucumis melo L.) fruit nutritional quality and health functionality. Hortechnology 7 (3): 222-227.

Mattjik, A.A dan I. M. Sumertajaya.2013. Perancanagan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab.Cetakan ke-13.IPB Press. Bogor.

Monteiro, R.O.C., Rubens, D.C., and Monteiro, P.F.C. 2014. Water and nutrient productivity in melon crop by fertigation under subsurface drip irrigation and mulching in contrasting soils. Ciencia Rural, Santa Maria. 44(1) : 25-30.

Muhit, A. dan L. Qodriyah. 2006. Respon beberapa kultivar mawar (Rosa hybridaL.) pada media hidroponik terhadap pertumbuhan dan produksi bunga. Buletin Teknik Pertanian 11: 29-32.

Nicholls, R. E. 1996. Hidropomik Tanaman Tanpa Tanah. Dahara Prize. Semarang.

Novizan.2002. Petunjuk Pemupukan yang efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Perwtasari, B., M. Tripatmasari, dan C. Wasonowati. 2012. Pengaruh media tanam dan nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakchoi (Brassica juncea L.) dengan sistem hidroponik. Agrovigor 5(1):14-25.

Resh, H.M. 2004. Hydroponic Food Production 6th Edition : A Definitife Guide Book for The Advanced Home Gardener and The Comercial Hydroponic Grower. New Concept Press. Mahwah, New Jersey. 567 p.

Salisburry, F.B. dan Ross, C.W. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Perkembangan Tumbuhan dan Fisiologi Tumbuhan. Jilid Tiga. Penerbit ITB. Bandung.

Suryani, R. 2015. Hidroponik Budi Daya Tanaman tanpa Tanah.Arcitra.Yogyakarta. 191hal.

Sutarya, R., G. Grubben, dan H. Sutarno. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Tetelepta, L.D., Triadiati dan Nampiah. 2016. Pemacuan pertumbuhan melon (Sucumis melo L.) dengan cendawan arbuskula dan bakteri Azopirilium Sp. Agro Indonesia. 44 (2) : 197-203.

Wahome, P. K., T. O. Oseni, M. T. Masarirambi, and V. D. Shongwe. 2011. Effects of different hydroponics systems and growing media on the vegetative growth, yield and cut flower quality of gypsophila (Gypsophila paniculata L.). World Journal of Agricultural Sciences 7 (6): 692-698.

Wuryaningsih, S., A. Muharam, dan I. Rusyadi. 2003. Tanggapan tiga kultivar mawar terhadap media tumbuh tanpa tanah. J. Hort. 13:28-4




DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v22i3.4686

Refbacks

  • There are currently no refbacks.