Penggunaan Mineral Kalium dan Silikon untuk Menekan Serangan Penyakit Gugur Daun Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis L.).

Ingrid Ovie Yosephine, Guntoro Guntoro, Radite Tistama, Priyo Adinugroho, Cici Dalimunthe

Abstract


Penyakit daun gugur selalu menyerang pada saat awal pembentukan daun tanaman karet. Infeksi penyakit ini menyebabkan bentuk dan ukuran daun yang kurang sempurna. Daun yang tidak sempurna bentuknya dan transparan mempengaruhi kemampuan fotosintesisnya dan akibatnya produksi karet tidak optimal. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh aplikasi kalium dan silikon terhadap toleransi tanaman karet beberapa penyakit gugur daun (Coletotrichum sp dan Fusicoccum sp). Penelitian ini menggunakan bibit polibeg klon PB 260 umur 4 bulan yang telah dipupuk dengan N, P dan Mg (12:12:2) dengan dosis 12 gr polibeg. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor yaitu dosis KCl (0, 5,8 g, dan 11,6 g per polibeg) dan dosis silikon (0, 20, 40 ml/L). Adapun parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu intensitas serangan penyakit dan klorofil total. Hasil penelitian ini diketahui bahwa silikat cenderung meningkatkan toleransi tanaman karet terhadap Pestalotipsis sp., dan tidak berpengaruh terhadap C. autatum.

Keywords


Kalium, penyakit gugur daun, silikon.

Full Text:

PDF

References


Amtan A., S. Troufflard, P. Armenqaud. 2008. The Effect of Potassium Nutrition on Pest and Disease Resistance in Plant. Physiologia Plantarum, 133(4): 682 691. https://doi.org/10.1111/j.1399-3054.2008.01075.x

Balahnina, T., A. Borkowska. 2013. Effects on Plant Resistance to Environmental Stresses: review. Int. Agrophys., 27: 225 232.

Dordas C. 2008. Role of Nutrients in Controlling Plant Diseases in Sustainable Agriculture. A review. Agron. Sustain. Dev. 28 (2008) 3346. OI: 10.1051/agro:2007051. www.agronomy-journal.org.

Elmer W.H. 2015. Using Mineral Nutrition to Supress plant Diseases.The Connectiitut Agricultural Experiment Station. www.ct.gov./caes. 9 page.

Etesami H, B.R. Jeong. Silicon (Si): Reveiw and Future Prospects on The Action Mechanisms in Alleviating Biotic And Abiotic Stresses in Plants. Ecotoxicol Environ Saf. 147: 881 896. doi: 10.1016/j.ecoenv.2017.09.063.

Henry G. , J.P. Grim. 1990. Methods in Comparative Plant Ecology. A manual Laboratory Manual. Departemen of animal and Plant Sciences. University of Sheffield. Chapman and Hall, UK: 148 -151.

Marschner, H 1995, Mineral nutrion of higher plants, Second edition, Academic Press, London.

Nurmala, T., A. Yuniarti, N. Syahfitri. 2016. Effect of Organic Silica Fertilizer Dosage and Seed Hardness on The Growth and Yield of Jobs Tears (Coix lacryma jobi L.) Pulut Genotipe 37. J. Kultivasi, vol. 15(2):133- 142.

Pawirosoemardjo, S. 1984. Beberapa Aspek Hububang Patogen-Inang dalam Penyakit Gugur Daun Colletotrichum padaHevea brasiliensis Muell Arg. (Disertasi, Institut Pertanian Bogor, Indonesia). Diakses dari https://repository.ipb.ac.id

Pawirosoemardjo, S. dan H. Suryaningtyas. 2008. Strategi Pengendalian Penyakit Gugur Daun dan Pencegahan Penyakit Hawar Daun Amerika Selatan pada Tanaman Karet di Indonesia. Prosiding Lokakarya Nasional Agribisnis Karet 2008. Yogyakarta, 2021 Agustus. Pusat Penelitian Karet.: 194-212.

Perrenound S. 1990. Potassium and Plant Health. IPI Research Topic N0. 3. International Potassium Institute Bern, Switzerland.

Romero A., F. Munevar, G. Cayon. 2011. Silikon and Plant Disease. A review. Agro. Colomb.29(3): 473 480.

Sinaga, M. S. (2006). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta

Yeats T.H. and J. K.C. Rose. 2013. The Formation and Function of Plant Cuticles. Plant Physiol,163: 5-20.

Zorb C., M. Senbayram, E. Peiter. 2013. Potassium in Agriculture Status and Perspective. J. Plant Physiol. 171(9): 656-669. doi:10.1016/j.jplph.2013.08.008.




DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v22i3.4690

Refbacks

  • There are currently no refbacks.