KEKAYAYAN REMPAH DALAM TRADISI BUBUR PEDAS MELAYU TAMIANG: KAJIAN TRADISI LISAN
Abstract
suatu kelompok masyarakat dalam bentuk kreatifitas, tradisi, seni, dan cita rasa. Kekayaan
rempah dalam aneka olahan masakan masyarakat memberi gambaran prilaku kreatif
masyarakatnya dimana masakan merupakan ciri suasana dan komunitasnya di suatu
wilayah atau tempat. Penelitian ini mengkaji Kekayayan Rempah dalam Tradisi Bubur
Pedas Melayu Tamiang: Kajian Tradisi Lisan yang ditinjau dari segi kebudayaan yang
mengeksplorasi makanan daerah. Cara penyajian dan bahan suatu masakan bisa
menggambarkan etika dan seni karena menjadi bagian-bagian upacara adat. Tujuan
penelitian ini mendeskripsikan bahwa makanan daerah mempunyai hubungan yang sangat
berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat Melayu Tamiang. Pendekatan deskriptif
kualitatif dan metode penyajian data informal digunakan untuk mengolah dan menyajikan
data yang diharapkan. Bubur pedas adalah makanan khas suku Melayu memiliki gizi yang
tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh, karena bahan-bahan ataupun rempah-rempah
yang digunakan untuk membuat bubur pedas tersebut diperoleh dari bahan alami dan
bumbunya diolah sendiri. Cara memperoleh makanan tersebut terbagi dua kategori yaitu :
Langsung mengambilnya dari alam dan langsung memproduksinya. Makna makanan yang
terkadung di dalam makanan tradisional bubur pedas tersebut sangat berbeda, karena
dengan memasak yang secara bersama-sama dapat mempererat tali silaturrahmi, menjalin
kekerabatan yang tiada putus dalam kehidupan sehari-hari mereka dan semua itu dapat
dilihat dari cara pengolahannya. Penelitian ini menggambarkan tradisi makanan tradisional
pada komunitas etnis masyarakat erat kaitannya dengan kebiasaan mereka di dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci: Rempah, Melayu Tamiang, bubur pedas, tradisi lisan.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abdurrahmat, Fathoni.2006.Antropologi Sosial Budaya.Jakarta:P.T.Rhineka Cipta.
Anderson, Foster.1986. Antropologi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).
Arifin. 2004. Prosesi Adat Budaya Melayu Serta Makna yang Tersirat. Tanjungbalai
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Basyarsyah, L.S. dan Syaifuddin, W. 2002. Kebudayaan Melayu Sumatera Timur.Medan: Usupress Medan
Danandjaja, James. 2007. FOKLOR INDONESIA ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: KREATAMA
Hajah T. Jaurail. 1975. Buku Masakan Melayu. Jakarta. _ Ulfa, Irnanda. 2014. Bubur Pedas Melayu Medan
Koentjaraningrat. 1985. Metode Wawancara dalam penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia
Mustafa, Syarifah Rafida.2014. Masakan Melayu Tradisional dan Pengolahan MakananKhas Kota Dumai.Pakan
Baru: Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR)
Nawawi. 1991. Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Refika.
Sitepu, Eka Riwanda. 2012. Skripsi. Makanan Khas pada Upacara Adat Perkawinan Melayu di Kabupaten
Batubara: Kajian Folklor.
Sugiyono.2008.Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfhabeta
Suryabrata, Sumadi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
https://www.jkma-aceh.org/tamiang-kerajaan-melayu-kecil-di-aceh/ (diakses pada Mei 2021)
DOI: https://doi.org/10.30596/bahterasia.v2i2.8055
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Bahterasia: Scientific Journal of Indonesian Language and Literature Education is abstracting & indexing in the following databases:

