Pendekatan Diagnosa dan Tatalaksana Soil Transmitted Helminths

Dinda Seruni Medina nasution, Faras Munandar, Hany Melati Harahap, Nadhila Faradhiba Siregar

Abstract


Abstrak: Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) adalah infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah. Infeksi ini merupakan neglected disease yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat, terutama pada anak usia sekolah dasar. Ada 4 jenis STH yang paling sering ditemukan adalah Ascaris lumbricoides (roundworm atau cacing gelang), Trichuris trichiura (whipworm atau cacing cambuk), Necator americanus dan Ancylostoma duodenale (hookworm atau cacing tambang).World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia yang terinfeksi cacing STH,infeksi tersebar luas di daerah tropisdan subtropis, angka terbesar terjadi di daerah Sub.Sahara, Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur. Diagnosa ditegakkan dengan menemukan telur di dalam tinja. Dasar dari metode-metode pemeriksaan tinja yaitu pemeriksaan langsung dan tidak langsung. Studi ini merupakan penelitian tinjauan pustaka melalui penelusuran situs terakreditasi seperti Google Scholar, PubMed, dengan kata kunci infection, Soil Transmited Helmints, cacing dalam watu beberapa tahun terbaru, dengan kriteria inklusi meliputi artikel bahasa Inggris dan Indonesia dalam bentul full teks. Kriteria eksklusi artikel publikasi dalam bentuk tidak asli. Dari hasil pencarian jurnal dengan kata kunci di atas terdapat 30 artikel yang sudah di lakukan proses identifikasi terdapat 26 artikel yang sesuai dengan judul pada artikel ini. Berdasarkan hasil artikel yang dikumpulkan lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia terinfeksi cacing STH.


Keywords


Cacing, Infeksi, Soil Transmited Helminths (STH)

References


Hiraini B, Andriasa D, Fakhrizal D. Resiko Infeksi Cacing Usus Pada Anak Sekolah Dasar Berdasarkan Ekosistem Yang Berbeda di Kabupaten Tanah Bumbu. 2009; 1(3): 109-114. Available From ; http://ejoernal.litbang.depkes.go.id

Sudomo M, Penyakit Parasitik Yang Kurang Diperhatikan di Indonesia. Jakarta: Orasi Pengukuhan Profesi Riset Bidang Entomologi dan Moluska; 2008.

Salsabila, Tazkagani WA. Hubungan Antara Infeksi Kecacingan Sooil Tranmitted Helminth (STH) dengan Anemia Pada Anak-Anak di SDN Barengan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali. Eprints. Universitas Sebelas Maret. 2015.

Sekertariat Jendral Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit Kecacingan Masih Dianggap Sepele. 2010.

WHO ( World Health Organization). Soil-Trasnmitted-Helminth Infection. 2016. Available Form: http://www.who.int/mediacemter/factsheet/fs366/en/

Franziska A, Bieri M Sc, Darren J, Gray Ph D. Health Education package to Prevent Worm Infections in Chinese School Childern. NEJM. Org. 2013; 368: 1603-1612.

Departemen Kesehatan RI. Laporan Hasil Survei Morbiditas Kecacingan. Subdit Diare dan Penyakit Pencernaan. Jakarta; Ditjen PPM dan PLP Depkes RI; 2005.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Prevalensi Askariasis. 2011. Available From: www.library.upnvj.ac.id/pdf/4si/Kedokteran/20731131/BABAAI.PDF

Heru S. Profil Infeksi Soil Transmitted Helminth pada Murid SDN Seputih III Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Fakultas Kedokteran Universitas Jember. 2008.

Rumanto D, Mukono J. Hubungan Persobalia Hygine Siswa Sekolah Dasar dengan Kejadian Kecacingan. The Indonesian Journal of Public Health. 2012; 8(3): 105-111.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2012.

Natadisastra D, Agoes R. Parasitologi kedokteran; Ditinjau Dari Organ Tubuh Yang Diserang. Jakarta: EGC; 2009.p. 73-84.

Hadidjaja P. Dasar Parasitologi Klinik. Jakarta: FKUI; 2011.p. 121-140.

Mandal B.K.Egl. Wilkins, EM Dunbar, RT Mayon-White. Penyakit Infeksi Edisi Keenam. Jakarta : EMS; 2008.

Sutanto I, Is S. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.p. 6-20.

Sutanto I, Is S. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010.p. 22-25.

Prianto J, Tjahaga, Darwanto. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2008.p. 1-23.

Soedarto. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Handbook Of Medical Parasitology Jakarta: Sagung Seto; 2011.p. 190-203.

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pengendalian Kecacingan. Jakarta: Cetakan Tahun; 2012.p. 9-15.

Gill G, Beeching N. Soil Trasnmitted Helminth. Lecture Notes Topical Medicini. Edisi VI. India: Wiley Blackwell; 2009 .p. 209-2016.

Centres for Disease Control and Prevention. Parasites-Thrichuriasis. Global Health-Division of Parasitic Disease and Malaria. 2013. Available from: http://www.cdc.gov/parasites/whipworm/biology.html. 2013

Sudoyo W A,dkk. Pohan HT. Pemyakit Cacing yang Ditularkan Melalui Tanah. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jilid III. Jakarta : Internal Publishing. 2009.p. 2938-2942.

Kliegman R M, Santon B F, St Geme J W, Schor N F. Nelson Textbook Of Pediatrics .Canada: Elveiser; 2016.p. 151-154.

Sudoyo AW, Setiohadi B, Alwi I, Simadribata M, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid I. Jakarta : Interna Publishing; 2014.p. 777-779.

Irianto K. Panduan Praktikum Parasitologi Dasar Untuk Paramedis dan Non Paramedis. Bandung : Yrama Widya; 2009.p. 9-10.

Limpomo A B. Perbedaan metode flotasi menggunakan larutan ZnSO4 dengan metode Kato-Katz untuk pemeriksaan kuantitatif tinja. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2014.p. 12-13.




DOI: https://doi.org/10.30596/jih.v2i3.11867

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 


Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Jln.Gedung Arca No. 53 Medan 20217
Telp/HP/Whatsapp: +62 8112570085, +62 857-6248-0974
Website : http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH/index
Email : implementahusada@umsu.ac.id