Perbedaan Jumlah Eosinofil Sebelum dan Sesudah Pemberian Pyrantel Pamoate pada Anak Sekolah Dasar yang Terinfeksi Cacing Soil Transmitted Helminths (STH)
Abstract
Kecacingan merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemukan terutama pada cacing Soil Transmitted Helminth (STH). Cacing STH merupakan cacing golongan. Infeksi cacing STH merupakan infeksi yang berhubungan dengan adanya respon tubuh yang menghasilkan beberapa substansi mediator penyebab hipersensitivitas tipe 1 seperti eosinofil. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan jumlah eosinofil sebelum dan sesudah pemberian Pyrantel pamoate pada anak sekolah dasar yang terinfeki cacing STH. Metode : Pre eksperimental design dengan pretest-posttest without control grup design dengan melihat perbedaan jumlah eosinofil sebelum dan sesudah pemberian pyrantel pamoate pada anak anak yang terinfeksi cacing STH. Hasil : Hasil pemeriksaan tinja didapati murid yang positif terinfeksi cacing STH sebanyak (14,5%) dan negatif sebanyak (85,5%). Pada pemeriksaan jumlah eosinofil sebelum pemberian pyrantel pamoate dijumpai eosinofilia ringan (88,9%) dan eosinofilia sedang (11,1%). Pemeriksaan jumlah eosinofil sesudah pemberian pyrantel pamoate dijumpai eosinofil normal (94,4%) dan eosinofilia ringan (5,6%). Kesimpulan : Terdapat perbedaan jumlah eosinofil sebelum dan sesudah pemberian pyrantel pamate pada anak sekolah dasar yang terinfeksi STH.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.30596/jih.v5i3.20682
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Jln.Gedung Arca No. 53 Medan 20217
Telp/HP/Whatsapp: +62 8112570085, +62 857-6248-0974
Website : http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/JIH/index
Email : implementahusada@umsu.ac.id



