Intersection of Jurisdictional Competence between Administrative Court, District Court, and Tax Court in Adjudicating Unlawful Acts by Government Bodies and/or Officials

Tri Cahya Indra Permana; Amiludin Amiludin

doi:10.30596/dll.v9i2.20384

Intersection of Jurisdictional Competence between Administrative Court, District Court, and Tax Court in Adjudicating Unlawful Acts by Government Bodies and/or Officials

Tri Cahya Indra Permana, Amiludin Amiludin

Abstract

The jurisdiction to adjudicate disputes involving unlawful acts by Government Bodies and/or Officials encompasses three institutions, namely the Administrative Court, District Court, and Tax Court. The Administrative Court has authority to adjudicate all disputes involving unlawful acts by Government Bodies and/or Officials, except those specifically designated under the jurisdiction of the District Court and Tax Court. The District Court is empowered to adjudicate citizen lawsuits and breach of contracts committed by Government Bodies and/or Officials. Meanwhile, the Tax Court has jurisdiction to adjudicate factual actions in the field of taxation, customs, and/or excise by the Directorate General of Taxes or the Directorate General of Customs and Excise as stipulated in Article 31 of Law Number 14 of 2002 concerning Tax Court

Keywords

Jurisdiction, Adjudicating, Unlawful Acts by Government

Full Text:

PDF

References

Aji, F. E., & Sugiarto, L. (2018). Pemaknaan Perluasan Objek Sengketa Tata Usaha Negara Yang Meliputi Tindakan Faktual. Jurnal Justiciabelen, 1(1), 46–71.

Asimah, D., Muttaqin, Z., & Sugiharti, D. K. (2020). Implementasi Perluasan Kompetensi Ptun Dalam Mengadili Tindakan Faktual (Onrechtmatige Overheidsdaad/Ood). ACTA DIURNAL Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan, 4(1), 152–170.

Bimasakti, M. A. (2018). Onrechtmatig Overheidsdaad Oleh Pemerintah Dari Sudut Pandang Undang-Undang Administrasi Pemerintahan/Act Against the Law By the Government From the View Point of the Law of Government Administration. Jurnal Hukum Peratun, 1(2), 265–286.

Marwasih, A. (2018). Konsekuensi Yuridis Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan Terhadap Kompetensi Absolut PTUN [Master’s Thesis]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/5859

Mirza, D., Malik, R., Katjong, R. W., Katjong, R. K., Raudhoh, H. S., Kamilah, A., HR, M. A., Khairina, K., Dewi, C. I. D. L., & Putra, M. F. M. (2024). Hukum Perdata: Perspektif Hukum Perdata di Indonesia. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.

Nasution, A. N. (2023). Perkembangan Kompetensi Absolut PTUN Beserta Problematikanya: Analisis Menurut UU PTUN dan UU No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Judex Laguens, 1(1), 81–106.

Neno, V. Y. (2018). Implikasi Pembatasan Kompetensi Absolut Peradilan Tata Usaha Negara. Pt Citra Aditya Bakti.

Pamungkas, Y. (2020). Pergeseran Kompetensi Peradilan Tata Usaha Negara. Acta Diurnal Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan, 3(2), 339–359.

Permana, T. C. I. (2015). Peradilan Tata Usaha Negara Pasca Undang-Undang Administrasi Pemerintahan Ditinjau Dari Segi Access To Justice. Jurnal Hukum Dan Peradilan, 4(3), 419–442.

Ramadani, M. I. (2023). Competence of the State Administrative Court in Judging State Administrative Decisions [PhD Thesis, Universitas Hasanuddin]. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/32306/

Ridwan, H. R., Heryansyah, D., & Pratiwi, D. K. (2018). Perluasan Kompetensi Absolut Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 25(2), 339–358.

Rohman, N. (2023). Problematika Hukum Penyelesaian Tindakan Faktual Dan/Atau Perbuatan Melawan Hukum Oleh Pemerintah Sebagai Obyek Sengketa Di Pengadilan Tata Usaha Negara [PhD Thesis, Universitas Islam Indonesia]. https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/47194

Siagian, A., Alify, R. F., Siagian, A. W., & Alghazali, M. S. D. (2023). Optimalisasi Kompetensi Pengadilan Tata Usaha Negara dalam Penyelesaian Perkara Perbuatan Melawan Hukum Pemerintah (Onrechtmatige Overheidsdaad). Jurnal Hukum Peratun, 6(1), 35–56.

Sianipar, F. A., & Hadi, A. (2023). Pembuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige Daad) Atas Ganti Rugi Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum (Studi Kasus: Putusan Mahkamah Agung Nomor 992 K/Pdt/2022). Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 6757–6763.

Simanjuntak, J. P. P. (2015). Daya Ikat Klausul Arbitrase Dalam Perjanjian Terhadap Ahli Waris [PhD Thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA]. https://repository.unair.ac.id/33926/

Sukri, I. F., & Erliyana, A. (2022). Konsep Pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara: Menguji Asas Presumtio Iustae Causa Dalam Sengketa Tata Usaha Negara. Jurnal Hukum & Pembangunan, 52(1), 39–52.

Teguh, H. P., S HI, M., & Ojarudin Ritonga, S. H. (2022). HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA: Pedoman dan Praktik Penyelesaian Sengketa Peradilan Tata Usaha Negara. Penerbit Andi.

Tohadi, T., Fania, F., & Gandhi, D. (2019). Problem Teoritik Dan Implikasi Praktis Atas Perubahan Keputusan Tata Usaha Negara. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 26(3), 500–521.

Wahyunadi, Y. M. (2016). Kompetensi absolut pengadilan tata usaha negara dalam konteks Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Jurnal Hukum Dan Peradilan, 5(1), 135–154.

Wardhana, A. (2020). Perbuatan Melanggar Hukum Pemerintah (Onrechtsmatige Overheidsdaad) Dalam Konteks Kompetensi Absolut Peradilan Tata Usaha Negara [PhD Thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA]. https://repository.unair.ac.id/102830/

Yasser, B. M. (2019). Pengujian Unsur Penyalahgunaan Wewenang Pada Peradilan Tata Usaha Negara Dalam Kaitannya Dengan Tindak Pidana Korupsi. Soumatera Law Review, 2(1), 1–24.

Yuslim, S. H. (2022). Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara. Sinar Grafika.

Zikra, I., & Minh, C. L. (2022). Participation of Judicial Decisions as The Form of The Implementation of Moral Values in Case Statement Based on Rechtvinding Activities and Negative Wetjlike Theorie. Contemporary Issues on Interfaith Law and Society, 1(1), 77–100.

DOI: https://doi.org/10.30596/dll.v9i2.20384