URGENSI PENERAPAN SCHOOL WELL-BEING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENGGUNA SISTEM FULL DAY SCHOOL

Hardiansyah Hardiansyah, Restu Wibawa, Wiwien Kurniawati

Abstract


Rendahnya pemahaman tentang konsep dan urgensi school well-being di sekolah menyebabkan berbagai penerapan kebijakan kurang memperhatikan kepada aspek well-being siswa. Padahal sekolah yang well-being merupakan konsep sekolah yang ideal diterapkan pada dunia Pendidikan khususnya sekolah yang menerapkan system fullday school. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan school well-being di sekolah menengah pertama pengguna system full day school berdasarkan 4 dimensi yaitu having (kondisi sekolah), loving (hubungan sosial), being (pemenuhan diri) dan health (status kesehatan) sehingga siswa dapat belajar dengan kondisi fisik dan jiwa yang sehat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data penelitian melalui wawancara dan observasi terhadap 2 subjek primer siswa sekolah menengah pertama yang memiliki prestasi secara akademik maupun non akademik, pemilihan subjek berdasarkan rekomendasi dari guru sekolah yang memahami siswanya dengan diperkuat data dari 5 subjek sekunder yaitu guru, orang tua dan teman sebaya dari kedua subjek primer. Analisis data yang digunakan adalah analysis interactive model dengan keabsahan data triangulasi sumber. Penelitian ini akan menggali data secara mendalam tentang 4 elemen atau komponen school well-bieng sehingga dapat dijadikan rujukan bagi orang tua maupun evaluasi bagi sekolah dalam mengembangkan dan menjaga kualitas sekolah khususnya pada aspek kesejahteraan dan kenyamanan siswa saat berada di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan fullday school tidak menghambat siswa berprestasi untuk merasa sejahtera selama berada di sekolah. Kedua subjek adalah sosok pribadi yang dapat beradaptasi dengan situasi yang ada, sehingga merasa nyaman untuk belajar dan terus berprestasi. Pada aspek having, kedua subjek merasa bahwa sekolah memiliki fasilitas yang dapat menunjang prestasinya di sekolah dan tidak mempermasalahkan kondisi-kondisi lain yang kurang sesuai di sekolah seperti kebersihan kamar mandi dan fasilitas Unit Kesehatan Siswa. Pada aspek loving, kedua subjek memiliki hubungan yang baik dengan guru dan teman sebaya walaupun bullying berupa ejekan terkadang masih terjadi pada salah satu subjek. Pihak sekolah dan orang tua juga menjalin hubungan yang baik melalui media group online sehingga orang tua dapat memantau perkembangan anak setiap hari di sekolah. Pada aspek being, kedua siswa merasa senang dan bangga dengan dirinya dengan tetap aktif mengikuti ekstrakurikuler atau kegiatan yang melatih keterampilan diri melalui tugas-tugas berbentuk prakarya, serta terdapatnya apresiasi berupa dukungan, pujian, ucapan selamat dari guru. Pada aspek health, kedua subjek pernah menderita sakit panas, batuk, dan pilek, atau sakit lainnya serta muncul rasa gugup saat tampil di depan umum, namun hal tersebut tidak membuat subjek terhambat dalam prestasinya

Keywords


School Well-Being, Full Day School

References


Alanshori, M. Z. (2016). Efektivitas pembelajaran full day school terhadap prestasi belajar siswa. AKADEMIKA, 10(20), 135–150.

Benawa, A., Peter, R., & Makmun, S. (2023). The effectiveness of full-day school system for students‟ character building. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 288(1). doi.org/10.1088/1757- 899X/288/1/012160

Dahliyana, A. (2017). Penguatan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. JuRSal Sosioreligi, 15(1), 54–64. doi.org/ ejouRSal.upi.edu/index.php/SosioRelig i/article/download/5628/3821

Danil, M. (2023). Implementation of full day school in Sabbihisma. JuRSal Komunikasi Pendidikan, 2(1), 86–92.

Dewi, N., Hasan, H., AR, M. (2016). Perilaku bullying yang terjadi I SD Negeri Unggul Lampeuneurut Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1 (2), 37-45.

Detik News. (2016, Agustus 19). Mendikbud: Full day school dongkrak pendidikan kita yang masih rendah. Diambil kembali dari http://news.detik.com/berita/3278860/ mendikbud-full-day-school-dongkrak-pendidikan-kita-yangmasih-rendah pada tanggal 19 Desember 2017.

Iksan, M. (2013). Dukungan sosial pada prestasi dan faktor penyebab kegagalan siswa SMP dan SMA. Jurnal Psikoislamik, 10, 53–71.

Konu, A., Alanen, E., Lintonen, T., & Rimpelä, M. (2002). Factor structure of the school well-being model. Health Education Research, 17(6), 732–742. doi.org/10.1093/her/17.6.732

Konu, A. I., & Koivisto, A. M. (2011). The school well-being profile - a valid instrument for evaluation. Proceedings in EDULEARS Conference: 4-7 July 2011, Barcelona, (July), 1842–1850.

Konu, A. I., & Lintonen, T. P. (2006). School well-being in Grades 4-12. Health Education Research, 21(5), 633–642. doi.org/10.1093/her/cyl032

Mumpuni, A. (2023). Integrasi nilai karakter dalam buku pelajaran: Analisis konten buku teks kurikulum 2013. Deepublish: Yogyakarta.

Mulyasa, H. (2015). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nidianti, W., & Desiningrum, D. (2017). Hubungan antara School Well-Being dengan agresivitas. Jurnal Empati, 1(1), 248–252.

Refliandra, R., & Muslimin, Z. I. (2011). Perbedaan tingkat stres antara siswa sekolah dasar yang bersistem full day dan half day. Proyeksi, 6(1), 40–44. Diambil dari fpsi.unissula.ac.id/images/61zidni immawan 40-44.pdf.

Sobri, A. Y. (2017). Implementasi pendidikan karakter siswa melalui penerapan full day school: Penerapan full day school dalam multi perspektif, ISBN 978-602-71836-2-9, 16-24.

Susilawati, D. (2014). Waktu belajar yang terlalu panjang sebabkan stress di anak. Diambil 22 April 2023, dari /republika.co.id/berita/humaira/ibuanak/14/04/02/n3e5o6-waktu-belajaryang-terlalu-panjang-sebabkan-stress di-anak.

Tambunan, A. M., A.Y, M. H., & Degeng, I. N. S. (2017). Strategi kepala sekolah dalam mengelola konflik menyikapi dampak negatif penerapan full day school. JuRSal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2(6), 848–852.

Tribun Jogja. (2023, Maret 19). SD Joannes Bosco Yogyakarta terus tingkatkan prestasi siswa. http://jogja.tribunnews.com/2023/03/1 9/sd-joannes-bosco-yogyakarta-terustingkatkan-prestasi-siswa. Diambil kembali pada tanggal 31 Mei 2023.




DOI: https://doi.org/10.30596/edutech.v10i1.19259

Refbacks

  • There are currently no refbacks.